Virus Corona
AC Disebut Bisa Bantu Penyebaran Virus Corona, Ini Penjelasan Peneliti
Sebuah studi penelitian mengungkapkan bahwa pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) membantu penyebaran Virus Corona.
TRIBUNPAPUA.COM - Sebuah studi penelitian mengungkapkan bahwa pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) membantu penyebaran Virus Corona.
Studi itu mengambil sampel 10 kasus Covid-19 dari tiga keluarga yang makan di satu restoran yang sama di China Selatan.
Hasilnya mengatakan, pendingin ruangan ambil peran dalam mentransmisikan droplet atau tetesan sebagai perantara virus dari satu ke lainnya.
"Aliran udara yang kuat dari AC bisa merambatkan tetesan," jelas laporan penelitian itu dikutip dari SCMP.
Temuan ini didasarkan pada tingkat infeksi di Kota Guangzhou di penghujung Januari silam.
Kata penelitiannya, penularan melalui tetesan saja tidak dapat menjelaskan timbulnya infeksi.
Studi itu juga merekomendasikan agar restoran menambah ruang yang lega antar meja tamu.
• Studi Terbaru, Masyarakat di Dunia Diimbau Social Distancing hingga 2022 untuk Redam Virus Corona
Selain itu juga memperbanyak ventilasi untuk memperlancar sirkulasi udara dan mengurangi resiko infeksi.
Sebelumnya penelitian ini dipimpin oleh Jianyun Lu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou.
Penelitian ini terungkap dalam artikel yang dirilis lebih awal untuk Emerging Infectious Diseases edisi Juli.
Jurnal ini bisa diakses secara umum dan diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat.
Sejatinya, penelitian pada beberapa keluarga ini banyak membantu membuka mata terhadap transmisi Virus Corona.

• Sebabkan Kelainan Ritme Jantung, Percobaan Klorokuin Dosis Tinggi untuk Obat Corona Dihentikan
Pasien pertama dari 10 kasus yang diteliti di Guangzhou ini adalah seseorang yang baru kembali dari Wuhan pada 23 Januari lalu.
Sehari setelahnya, orang itu makan siang bersama dengan tiga anggota keluarganya di restoran tertutup dengan AC di setiap lantainya.
Dua keluarga lain duduk di meja sebelahnya dengan jarak antara satu meter dan waktu makan sekitar satu jam, ungkap laporan itu.
Pasien pertama mengalami demam dan batuk pada hari itu dan pergi ke rumah sakit.