ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sebut 'Indonesia Terserah' Berisikan 3 Target Kekecewaan, Sosiolog UI: Lubang Terbesar di Kemenhub

Tagar ini diramaikan oleh para tenaga medis yang seolah sudah merasa lelah dengan sikap masyarakat yang tidak peduli dengan pandemi Virus Corona

(YouTube Kompas TV)
Sosiolog, Imam Prasodjo dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/5/2020). 

Imam mengatakan bagaimana nantinya para pemilik bisnis-bisnis di sektor transportasi akan memanfaatkan peluang dibukanya semua moda transportasi.

"Nah terus yang kedua adalah bisnis transportasi, tentu bisnis transportasi memanfaatkan situasi ini karena tentu mereka juga bukan lembaga yang sekarang tidak merugi."

"Di situasi seperti ini semua merugi tentu dengan pembatasan-pembatasan tadi harus ada physical distancing dan sebagainya akan merugikan mereka."

Demi menghindari kerugian yang berkelanjutan, Imam memprediksi para pebisnis berkemungkinan besar mencari-cari celah dari dibukanya semua moda transportasi.

Imam melanjutkan nantinya lama-lama physical distancing tidak akan diindahkan oleh para pengusaha demi mengejar laba.

"Sehingga sangat mungkin menjadi upaya-upaya untuk melakukan kreativitas negatif ya artinya jadi akhirnya tidak ada physical distancing yang ketat," jelasnya.

Pihak terakhir yang menimbulkan kekecewaan menurut Imam adalah masyarakat.

Pertama Imam memahami bahwa banyak warga yang kini hidup dengan kondisi keuangan yang mepet karena pandemi Covid-19.

Tim Medis Sindir Pemerintah dan Masyarakat dengan Indonesia Terserah, Dokter: Sudah Tak Mau Pusing 

"Pada saat yang sama masyarakat, mungkin masyarakat yang tidak ada pilihan dia harus pulang karena di kota dia sudah tidak punya ongkos."

Namun pada saat yang bersamaan, ia juga menyayangkan adanya penumpukan penumpang seperti yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (14/5/2020) lalu.

Imam meragukan apakah orang-orang tersebut memang pergi karena keperluan-keperluan mendesak.

"Tapi kemarin yang peristiwa terjadi di Soekarno Hatta orang berjubel seperti itu apa iya itu orang-orang yang karena tugas, apa iya itu orang-orang tua nya sakit atau meninggal," jelasnya.

Ia menyimpulkan kekecewaan dari tiga pihak tersebut yang akhirnya melahirkan 'Indonesia Terserah'.

"Jadi kekecewaan yang kumulatif seperti itu yang dirasakan tenaga medis," ujar Imam.

"Saya menduga mereka ya sudah dari pada saya menunjuk secara blak-blakan nanti malah menimbulkan salah paham, ya terserah lah," tandasnya.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (18/5/2020), diketahui topik 'Indonesia Terserah' populer setelah dua kejadian viral.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved