ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita 2 ABK WNI Kabur dari Kapal Ikan China, Diawasi Algojo hingga 7 Hari Rencanakan Lompat ke Laut

Kedua ABK tersebut kabur dari kapal ikan berbendera China dengan terjun ke laut. Mereka menceritakan mengalami tekanan selama bekerja.

TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30) saat berada di Polsek Tebing, Sabtu (6/6/2020). Keduanya nekat terjun dari kapal ikan asal Republik Rakyat Tiongkok, di tempat mereka bekerja. Setelah berhasil kabur, mereka ingin segera pulang ke rumah dan bertemu keluarganya. Ditemukan oleh nelaya dalam keadaan lemas dan syok. 

TRIBUNPAPUA.COM - Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau, Kombes Arie Dharman mengungkapkan kondisi dua anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga Indonesia (WNI) saat ditemukan oleh nelayan.

Kedua ABK tersebut kabur dari kapal ikan berbendera China dengan terjun ke laut.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (10/6/2020).

Kombes Arie mengungkapkan, dua ABK WNI yang terjun ke laut ditemukan pertama kali oleh nelayan.

Kala itu sekira pukul 03.00 WIB, para nelayan tengah melaut untuk mencari ikan.

Dua ABK WNI itu bernama Reynalfi yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara dan Andri Juniansyah, asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Mereka ditolong oleh nelayan di Perairan Karimun, Kepulauan Riau.

Cerita ABK Alami Perbudakan di Kapal China, Terjadi Pertumpahan Darah hingga Lompat ke Laut

Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau, Kombes Arie Dharman menjelaskan kondisi dua anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga Indonesia (WNI) ketika ditemukan oleh nelayan setelah kabur dari kapal ikan berbendera China dengan terjun ke laut.
Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau, Kombes Arie Dharman menjelaskan kondisi dua anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga Indonesia (WNI) ketika ditemukan oleh nelayan setelah kabur dari kapal ikan berbendera China dengan terjun ke laut. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Keduanya terjun di Selat Malaka setelah bekerja selama beberapa hari di kapal ikan berbendera China.

Saat ditemukan, Kombes Arie menyampaikan kondisi Andri dan Reynalfi dalam keadaan lemas.

Tak hanya itu, mereka juga nampak syok setelah mengalami kekerasan di kapal hingga memutuskan untuk kabur.

Setelah diamankan ke Polda Batam, Kombes Arie mengatakan dua ABK WNI mendapatkan konseling.

Baru setelah itu mereka tenang dan mau menceritakan kronologi kejadian yang mereka alami.

Kombes Arie menjelaskan, keduanya memang sudah berniat untuk kabur karena tak tahan dengan pekerjaannya.

"Pertama ditemukan oleh nelayan, jadi nelayan yang sedang memancing di laut sekitar Sabtu, 6 Juni 2020 pukul 03.00 WIB," terang Kombes Arie.

Memohon Agar Jasad Temannya Tak Dibuang, Kisah ABK di Kapal China yang Akhirnya Pilih Terjun ke Laut

"Semula korban syok setelah kita amankan dan bawa ke Polda dan adakan konseling dia baru tenang."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved