Bumil meninggal
RS Dian Harapan Bantah Tolak Pasien Rujukan RSUD Yowari, Ungkap Kronologis Lengkap
Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa sejak awal mereka telah memberikan edukasi mengenai kondisi layanan,
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
Ringkasan Berita:
- RS Dian Harapan Bantah Tolak: RSDH membantah menolak rujukan pasien gawat janin dari RSUD Yowari.
- Alasan Kapasitas Penuh: RSDH mengaku layanan kritis (NICU, ruang bersalin, dokter) tidak tersedia saat permintaan rujukan.
- Tragedi Kematian: Pasien dan bayi meninggal setelah dirujuk berulang kali ke beberapa RS di Jayapura.
- Desakan Investigasi: Keluarga dan akademisi menuntut investigasi penuh atas dugaan kegagalan sistem rujukan kesehatan ini.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Manajemen Rumah Sakit Dian Harapan (RSDH) Jayapura menegaskan bahwa mereka tidak pernah menolak pasien rujukan dari RSUD Yowari, seperti informasi yang beredar luas di media sosial.
Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa sejak awal mereka telah memberikan edukasi mengenai kondisi layanan, ketersediaan dokter dan ruang perawatan kepada petugas RSUD Yowari sebelum pasien tiba.
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada 20 November 2025, RSDH memaparkan secara rinci kronologi permintaan rujukan terhadap pasien Ny. IS, 30 tahun, yang mengalami kondisi inpartu kala II lama dengan gawat janin.
Baca juga: BMKG Prediksi Seluruh Mimika Dilanda Hujan pada Jumat
Kronologis Rujukan : Dokter Sudah Mengingatkan RSUD Yowari Sejak Dini Hari
Peristiwa bermula pada Senin, 17 November 2025, pukul 00.08 WIT, ketika petugas Kamar Bersalin RSUD Yowari menghubungi RSDH untuk merujuk pasien. Dokter jaga RSDH kemudian meminta konfirmasi ketersediaan dokter spesialis anastesi, ruang perawatan, serta dokumen SOAP rujukan.
Selanjutnya 00.16 WIT: RSUD Yowari mengirimkan foto surat pengantar ambulans. Pemeriksaan internal dilakukan oleh bidan jaga RSDH, yang menemukan bahwa ruang NICU telah terisi penuh oleh delapan bayi, ruang kebidanan juga penuh, dan dokter spesialis Obgyn sedang cuti.
Dokter spesialis anastesi mitra yang dapat dipanggil membutuhkan waktu koordinasi tambahan jika harus melakukan operasi darurat.
Baca juga: Ketua Senat Uncen Tekankan Adaptasi Cepat bagi Ribuan Wisudawan Periode VI 2025
Pada 00.43 WIT, dokter jaga RSDH mengirimkan pemberitahuan resmi ke RSUD Yowari bahwa kapasitas layanan kritis untuk tindakan operasi sesar darurat (SC CITO) tidak tersedia, dan menyarankan agar pasien langsung dirujuk ke rumah sakit lain. Namun pada 00.59 WIT, RSUD Yowari mengabarkan sudah membawa pasien menuju RSDH.
Ambulans Tetap Datang, Minta Cap dan Edukasi Keluarga
Sesampainya di IGD pukul 01.10 WIT, petugas RSUD Yowari meminta dokter jaga RSDH memberikan cap rumah sakit dan mengedukasi keluarga pasien. Dokter kemudian menjelaskan secara langsung bahwa dokter Obgyn dan anestesi tidak siaga dan ruang perawatan penuh.
Baca juga: Wabup Mimika Desak Intervensi Cepat 101 Anak Kwamki yang Terjebak Stunting
Setelah penjelasan diterima, pihak keluarga memutuskan melanjutkan rujukan ke rumah sakit lain. Dokter jaga kemudian menuliskan keterangan dalam surat pengantar ambulans sebelum kembali menangani pasien darurat lain yang sudah tiba lebih dulu.
Situasi di IGD sempat semakin padat ketika seorang ibu melahirkan di dalam mobil, sehingga bidan RSDH meminta ambulans RSUD Yowari memajukan posisi mobil agar penanganan darurat bisa dilakukan. Ketika petugas RSDH hendak kembali ke ambulans RSUD Yowari, mobil tersebut sudah meninggalkan area rumah sakit.
Manajemen RSDH menegaskan bahwa seluruh prosedur telah dijalankan sesuai standar dan tidak ada unsur penolakan pasien.
Baca juga: Mengangkat Kembali Suara dan Gerak Magis Lagu Tarian Adat Manirem
Tribun-Papua.com
Irene Sokoy
RS Dian Harapan
Direktur RSUD Yowari
RSUD Dok 2 Jayapura
Kadinkes Papua
Gubernur Papua
Ibu Hamil
Pelayanan Kesehatan
| Mengangkat Kembali Suara dan Gerak Magis Lagu Tarian Adat Manirem |
|
|---|
| 103.000 Warga Papua Mengungsi, Penyintas Perempuan Bertahan Hidup di Bawah Tekanan Militer |
|
|---|
| Polisi Cekal Aktor Tindak Kriminal Berantai yang Meresahkan di Nabire |
|
|---|
| PMI Kabupaten Jayapura Targetkan 50 Kantong Darah Setiap Hari |
|
|---|
| Direktur RSUD Yowari Ungkap Kronologi Pasien Rujukan ke Kota Jayapura Ditolak hingga Meninggal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Jskfjakdjfiwhdndnfk.jpg)