ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Sebut Bansos Corona Hanya sampai Juli, Ridwan Kamil: Kalau Lebih, Kami Tak Punya Uang

Ridwan Kamil mengatakan bahwa dana bansos yang dianggarkan untuk membantu warga terdampak pandemi corona atau Covid-19 hanya sampai Juli 2020.

Instagram @humas_jabar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menjelaskan terkait kebijakan penanganan Virus Corona 

TRIBUPAPUA.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa dana bantuan sosial (bansos) yang dianggarkan untuk membantu warga terdampak pandemi corona atau Covid-19 hanya sampai Juli 2020.

“Bansos kami hanya sampai Juli. Kalau lebih dari Juli, (kami) tidak punya uang,” ujar Ridwan Kamil dalam Webinar Bersiap Menuju New Normal Tribun Jabar-JNE, Kamis (11/6/2020) malam.

Pria yang akrab disapa Emil ini berharap perekonomian bisa bangkit saat memasuki masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru.

Para pekerja yang selama ini dirumahkan diharapkan bisa kembali bekerja.

Namun, warga tetap harus mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas.

Dengan demikian, perekonomian sedikit demi sedikit bisa kembali.

Prediksi Gelombang Kedua Virus Corona, Ridwan Kamil: Cuma Grafiknya Jangan Sama

“Sehingga penerima bansos berkurang di bulan Juli, saat uang kami habis,” kata Emil.

Menurut Emil, pandemi Covid-19 ini membuat jumlah penerima bansos meningkat.

Dari awalnya 25 persen menjadi 63 persen atau dari 9 juta jiwa menjadi 38 juta jiwa.

Saat ini, pihak Pemprov Jabar terus menggenjot kekuatan ekonomi regional.

Tujuannya agar warga tidak gampang hijrah ke kota, karena menganggap desa tidak ada harapan.

Salah satu caranya dengan pengembangan desa digital, dengan mengubah balai desa menjadi tempat jualan online.

Dari program yang sudah berjalan, ada yang omzetnya tumbuh tinggi dari belasan juta hingga mencapai ratusan juta rupiah.

20 ASN Pemkot Semarang Positif Covid-19, Tertular saat Tugas Pelayanan Publik hingga Seluruhnya OTG

“Itu memungkinkan, tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Kami tidak mengubah karakter desa, tapi menambah cara kehidupannya,” ucap Emil.

Untuk itu, setelah pandemi Covid-19, lulusan perguruan tinggi yang terbaik akan kembali ke desa, namun tetap terkoneksi dengan dunia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved