Kisah Sopir Ambulans yang Biasa Antar Jenazah Pasien Cocid-19, Kedatangannya Pernah Ditolak Warga
Sebuah kisah diceritakan seorang sopir ambulans yang harus berdekatan dengan pasien ataupun jenazah pasien Covid-19 saat pandemi.
Mereka akhirnya mengikuti isolasi hingga dinyatakan negatif.
Arif menceritakan, ada banyak kisah dramatis yang dialami para sopir.
Termasuk saat awal pandemi, di mana penguburan jenazah mengalami penolakan dari warga.
Saat ini, menjelang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jawa dan Bali, pihaknya sudah siap menghadapi Covid-19.
Baca juga: Kronologi Pesawat MAF di Intan Jaya Dibakar KKB, Pilot Diselamatkan oleh Para Pendeta da Warga
Sebab, pihaknya sudah dilengkapi APD. Kendaraan pun sudah disekat antara sopir dan pasien atau jenazah.
Yayasan berbasis pemberdayaan kesehatan ini juga mengelola 6 klinik gratis yang tersebar di Jakarta Timur, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Pekanbaru.
Selama 2020, penerima manfaat program layanan klinik sebanyak 38.553.
Jumlah itu terdiri dari layanan persalinan 268; layanan KIA sebanyak 7.874; imunisasi 2.250; dan layanan KB sebanyak 2.712.
Kemudian, pemeriksaan umum 24.885; pemeriksaan gigi 355; dan khitan 209.
Untuk program layanan ambulans sepanjang 2020 sebanyak 16.201, dengan pengantaran dalam kota sebanyak 14.258 dan luar kota sebanyak 1.943.
Kemudian, melayani pengantaran pasien sebanyak 9.486; jenazah sebanyak 5.829; dan siaga sehat sebanyak 886.
Baca juga: Bukan Milik Indonesia, Ini Penjelasan soal Bendera Merah Putih di Demo Capitol Hill di Washington DC
Sedangkan untuk program preventif dan promotif, jumlah penerima manfaat Cita Sehat sebanyak 20.679, dengan program stunting sebanyak 12.489; Ramah Lansia sebanyak 6.997; Kebun Gizi sebanyak 184; dan program sedekah sampah sebanyak 1.009.
Tahun ini pihaknya membuka program penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sebab ada beberapa orang terdampak Covid-19 yang terindikasi mengalami gangguan jiwa.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Ambulans Punya Banyak Pengalaman Dramatis Selama Covid-19, dari Deg-degan hingga Terpapar Virus"