ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Viral Suster Memohon ke Tentara Myanmar untuk Lindungi Demonstran: Lebih Baik Saya yang Mati

Viral sebuah aksi seorang biarawati yang berlutut dan menangis di depan militer Myanmar.

(TWITTER @CardinalMaungBo)
Kolase foto suster Ann Nu Thawng di Myanmar yang memohon agar polisi berhenti menangkapi demonstran. 

TRIBUNPAPUA.COM - Viral sebuah aksi seorang biarawati yang berlutut dan menangis di depan militer Myanmar.

Ia mengatakan siap mati demi melindungi para demonstran.

Dalam aksi dramatis di Myitkyina, Negara Bagian Kachin, Suster Ann Roza Nu Tawng memohon kepada polisi dan tentara agar tak menembak.

Dalam gambar 28 Februari, tembakan terdengar saat Ann Roza mendekati penegak hukum yang berpakaian lengkap.

Kepada Sky News, Suster Ann Roza mengatakan, dia tahu bakal mati. Namun, dia siap berkorban demi menyelamatkan nyawa pengunjuk rasa.

Dia menceritakan, pada saat kejadian, dia tengah berada di klinik dan melakukan tugasnya untuk merawat pasien.

Saat itulah, dia melihat ada serombongan orang berada di jalan. Dia langsung tahu kelompok itu adalah demonstran.

Secara tiba-tiba, penegak hukum dari arah berlawanan dipersenjatai meriam air datang untuk membubarkan unjuk rasa.

Baca juga: Kini Lumpuh, Prajurit TNI Kopka Ade Menangis Kenang Diserang Tawon Ndas saat Latihan Nembak Rudal

Kericuhan pun pecah. Militer mulai menembaki, mengejar, dan menghajar pengunjuk rasa dan membuatnya terkejut.

"Saya langsung berpikir bahwa hari ini (28 Februari) adalah hari saya mati. Jadi, saya siap melakukannya," kata dia.

Biarawati berusia 45 tahun itu keluar, dan memohon kepada aparat untuk tak menembaki massa karena mereka tak berbuat jahat.

Dia mengungkapkan, saat itu dia menangis seperti orang gila, seperti induk ayam yang berusaha melindungi anak-anaknya.

Ann Roza mengatakan, dia langsung pergi keluar saat melihat aparat memukuli demonstran, dan mengaku suasananya seperti perang.

"Saya berpikir lebih baik saya yang mati daripada mereka. Saya menangis sejadi-jadinya. Tenggorokan saya sakit," ungkapnya.

Saat itu, yang ada dalam benak Ann Roza adalah menyelamatkan massa dan menghentikan kekejaman aparat.

Baca juga: Lewat Video TikTok, Tentara Myanmar Mengancam akan Patroli dan Menembak Siapapun yang Ditemui

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved