ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mengenal Dua Sosok yang Lekat di Hati Orang Papua, Gus Dur dan Acub Zainal

Ada dua nama orang luar Papua yang akan terus dikenang dan lekat di hati masyarakat Papua hingga saat ini.

.(Pojok Gus Dur)
Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid Gus Dur saat mengunjungi Jayapura, Papua 

TRIBUN-PAPUA.COM - Ada satu kalimat dari Pendeta Kijin yang selalu diingat oleh sebagian masyarakat Papua.

Barang Siapa yang bekerja di Tanah ini dengan setia, jujur, dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.” (Pdt. I.S. Kijne, 1947.)

Kalimat tersebut diartikan jika kejujuran menjadi hal yang penting saat bekerja untuk Papua.

Jika bekerja dengan jujur dan mampu mendengar bisikan nurani orang Papua, maka akan banyak hikmat yang didapatkan.

Dilansir dari Indonesia.go.id, ada dua nama orang luar Papua yang akan terus dikenang dan lekat di hati masyarakat Papua hingga saat ini.

Baca juga: Cek Harga BBM di Papua, Ini Perbandingannya dengan Harga di Pulau Jawa dan Sekitarnya

Mereka adalah Gus Dur dan Acub Zainal.

Saat menjabat sebagai Presiden RI, Gus Dur mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. Sementara Acub, membangun klub sepak bola kebanggan Ppaua yakni tim Persipura.

Gus Dur ubah nama jadi Irian Jaya jadi Papua

Jayapura Tempoe Doeloe
Jayapura Tempoe Doeloe ((jayapurakab.go.id))

Walaupun kepemimpinan yang singkat 1999-2001, Gus Dur meninggalkan bekas mendalam bagi orang Papua.

Dua bulan selepas dilantik atau tepatnya 30 Desember 1999 Gus Dur berkunjung ke Papua yang saat itu disebut Irian Jaya.

Gus Dur berani membuka ruang dialog yang semula tertutup, termasuk dengan pimpinan gerakan Papua Merdeka. Gus Dur memprioritaskan untuk membangun rasa saling percaya dengan rakyat Papua.

“Pada 30 Desember 1999 dimulai jam 8 malam dialog dengan berbagai elemen dilakukan di gedung pertemuan gubernuran di Jayapura. Meskipun dengan cara perwakilan, tetapi banyak sekali yang datang karena penjagaan tidak ketat,” demikian dikutip dari artikel NU Online berjudul Alasan Gus Dur Ubah Nama Irian Jaya Menjadi Papua.

Dalam dialog itu Gus Dur mempersilakan mereka yang hadir untuk berbicara.

Ada beragam pendapat, dari keras menuntut kemerdekaan sampai yang memuji pemerintah. Setelah semua pendapat diungkapkan Gus Dur baru merespons.

Dalam salah satu responsnya Gus Dur membuat keputusan untuk mengubah nama Irian Jaya jadi Papua.

Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendengarkan pertanyaan wartawan saat menyampaikan
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendengarkan pertanyaan wartawan saat menyampaikan "Catatan Kritis Akhir Tahun" di Jakarta, Selasa (26/12/2006). (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved