ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Pengakuan Warga setelah KKB Papua Berulah di Beoga: Kita Tinggal Makan Mi Instan Saja

Situasi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, belum juga membaik setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.

Penulis: Musa Abubar | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(Istimewa)
Lokasi sekolah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, yang sejumlah bangunannya dibakar oleh KKB pada Kamis (8/4/2021) lalu, Papua, Jumat (9/4/2021) 

Sebeumnya, situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.

Mereka menembak seorang guru yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.

Baca juga: Perjalanan KKB Diungkap Kapolda Papua, Ganggu Freeport, Tembak Warga hingga Bakar Sekolah

Guru bernama Oktovianus Rayo itu tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan. Pada sore harinya, KKB juga membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Aksi mereka tak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembak seorang guru matematika SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021).

Yonatan menderita luka di bagian dada. Masyarakat sempat melarikan Yonatan ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.

Kedua jenazah itu diizinkan dievakuasi setelah Pemkab Puncak membayar uang tebusan kepada KKB agar pesawat dibiarkan masuk ke Bandara Beoga.

KKB kembali membakar sembilan ruangan di SMPN 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021).

Berita lain tentang KKB Papua

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KKB Masih Berulah di Beoga, Stok Makanan Menipis, Warga: Ini Kita Tinggal Makan Mi Instan Saja..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved