ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cuaca Ekstrem di Manokwari, Nelayan Enggan Melaut: Jika Hujan dan Ombak, Ikan-ikan Kurang

Sejumlah nelayan di Borobudur kabupaten Manokwari, Papua Barat memutuskan tak melaut lantaran cuaca buruk.

Penulis: Safwan Ashari Raharu | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(Tribun-Papua.com/Safwan Ashari Raharusun)
Cuaca buruk nelayan di Borobudur kabupaten Manokwari tidak melaut. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUN-PAPUA.COM - Sejumlah nelayan di Borobudur kabupaten Manokwari, Papua Barat memutuskan tak melaut lantaran cuaca buruk.

Kondisi cuaca buruk tersebut berupa hujan dan petir yang terus muncul pada wilayah perairan Manokwari akhir-akhir ini.

"Beberapa hari ini tidak melaut karena cuaca yang sering hujan lebat dan ombak," ujar La Udin, Nelayan Borobudur Manokwari, kepada Tribun-Papua.com, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: 2 Mahasiswa Jadi Tersangka dalam Insiden Kerusuhan di Manokwari, Praktisi Hukum Kawal sampai Tuntas

Dengan kondisi alam seperti ini, kata dia, sudah beberapa hari tidak lagi melaut.

"Cuaca ekstrem di laut berpengaruh pada hasil tangkapan, sebab jika hujan dan ombak ikan-ikan kurang," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manokwari Daniel Tandi, menjelaskan, untuk daerah ini setiap harinya punya potensi hujan lebat disertai petir.

"Pada bulan April ini merupakan puncak musim hujan di Manokwari, apalagi sekarang masih ada awan kumulonimbus (awan petir)," tuturnya.

Daniel menghimbau kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di laut agar tetap waspada.

"Para nelayan tetap waspada dari awan komulinimbus, sebab awan itu dia biasanya membuat gelombang tinggi, petir, dan menambah kecepatan angin," kata dia.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved