KKB Papua
KKB Buat Cerita Ada Mata-mata TNI-Polri, Nekat Tembak Guru dan Siswa SMA yang Tak Bersalah
Pasca-menembak dua warga sipil, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua mengembuskan opini bahwa warga tersebut adalah mata-mata TNI-Polri.
Sebelum dimakamkan, Oktovianus diupacarakan secara resmi oleh PGRI Toraja Utara.
Dalam upacara itu, lagu Hymne Guru dikumandangkan.
Upacara dan lagu Hymne Guru sebagai penghormatan terakhir untuk Oktovianus.
"Kita telah melakukan proses pemakaman. Kami berterima kasih kepada pemerintah dan pihak terkait yang ambil bagian sejak jenazah diberangkatkan dari Papua, tiba di Toraja hingga dikuburkan," ungkap keluarga Oktovianus, Yunus Leno.
Oktovianus sudah merantau ke Papua kurang lebih 14 tahun.
Sehari-harinya, Oktovianus menjadi guru honorer di SD Kelmabet Beoga, Kabupaten Puncak.
Di SD tersebut, ia mengajar mata pelajaran Agama dan Seni Budaya.
Oktovianus tewas ditembak KKB pada Kamis (8/4/2021).
Saat itu, ia tengah menjaga kios jualannya, lalu diberondong peluru oleh KKB.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Sebut Paniel Kogoya Habiskan Dana Lebih dari Rp 1 Miliar untuk Pasokan Senjata KKB
Ditelepon OTK Minta Dibelikan Rokok, Siswa SMA Tewas Diduga Ditembak KKB, Motor Dibakar
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Puncak tewas diduga ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sebelum kejadian itu terjadi, korban sempat ditelepon orang tak dikenal (OTK) minta dibelikan rokok.
Selain tewas karena luka tembakan, korban juga dibacok dan motornya dibakar.
Ali Mom (16), pelajar kelas 1 SMA di SMA Negeri 1 Ilaga, Kabupaten Puncak, tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal. Pelaku diduga dari KKB.
Ali ditembak dua kali di kepalanya dan dibacok. Motor korban juga dibakar.