ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PENDIDIKAN PAPUA

Kisah Reni Tawarsera, Mahasiswi Uncen Jayapura yang Terancam Putus Kuliah dan Memilih Jualan Pinang

Reni Tawarsera (28) terancam putus kuliah pada Jurusan Epidemologi Uncen. Sehari-hari, harus berjualan pinang dan bensin di samping Mall Jayapura.

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
JUALAN PINANG - Reni Tawarsera (28) sedang menjual pinang dan bensin di samping Mall Jayapura, Jalan Sam Ratulangi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (22/6/2021). Tak punya cukup uang, membuat Reni terancam putus kuliah pada Jurusan Epidemologi Uncen. 

Laporan Wartawan TribunPapua.com, Aldi Bimantara    

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Jalan hidup tak selalu mulus, apalagi masa pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi terhimpit.

Begitulah sepenggal kisah yang dialami seorang mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen), Reni Tawarsera (28), warga Keluarahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.

Reni mengaku terancam putus kuliah lantaran belum memiliki cukup uang. 

Sehari-hari, ia harus berjualan pinang dan bensin di samping Mall Jayapura, Jl Sam Ratulangi Kota Jayapura, demi memperjuangkan studinya pada Jurusan Epidemiologi Uncen.

Baca juga: Apolo Safanpo Raih Suara Terbanyak, Jabatan Rektor Uncen Tinggal Selangkah

"Sementara ini saya putus kuliah karena tidak ada biaya, makanya jual pinang dan bensin," kata Reni saat ditemui Tribun-Papua.com di lokasi jualannya, Selasa (22/6/2021) siang.

Dia memilih cuti kuliah sejak semester lima.

"Orangtua sudah tidak punya uang lagi untuk saya kuliah makanya keluar," ungkapnya.

Tak ada bantuan beasiswa dari pihak manapun. Reni hanya bisa berdoa dan bekerja keras, mulai pagi hingga malam hari.

Sebab, sang ayah seorang tukang parkir. Sementara ibunya dalam keadaan sakit. 

Meski begitu, Reni tak berhenti. Motivasi tinggi menjadi modal baginya, dan berharap keinginan menyelesaikan kuliahnya dapat terwujud. 

"Saya sangat ingin lanjut kuliah, makanya saya menabung," harap Reni. 

Untuk dapat melanjutkan pendidikannya, Reni harus menabung Rp 100 ribu setiap harinya. Semuanya dari hasil penjualan pinang dan bensin. 

"Saya punya celengan di rumah dan tiap hari masukkan Rp100 ribu dari hasil jual pinang dan bensin," katanya.

Kepada generasi muda Papua, Reni berpesan agar tetap fokus belajar serta tidak malu bekerja keras.

"Apa pun itu bentuknya, asalkan halal," ujarnya. (*) 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved