Vaksinasi Gotong Royong Dilakukan di Teluk Bintuni Papua Barat, Disiapkan untuk 14.800 Pekerja
Sebagai anak usaha PT Kimia Farma Apotek, KFD akan melayani vaksinasi untuk 14.800 pekerja Tangguh LNG secara bertahap di lokasi tersebut.
Oleh karena itu, vaksinasi terhadap pekerja diharapkan dapat menjaga kelancaran kegiatan hulu minyak dan gas (migas).
“Kami siap mendukung perusahaan migas dalam penyuntikan vaksin untuk para karyawannya,” kata Agus.
Saat meninjau kegiatan tersebut, Nurtjahjo dan Agus didampingi Vice President bp Indonesia, bp Asia Pacific, Hardi Hanafiah dan Head of Communication and Advocacy bp Indonesia Desy Unidjaja.
Sebagai informasi, Kilang Tangguh LNG dioperasikan bp Indonesia sejak 2009 di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Kilang Tangguh LNG terdiri atas dua unit, yakni Train 1 dan 2 dengan kapasitas 7,6 juta ton per tahun (Mtpa).
Saat ini, tengah berlangsung pembangunan Train 3 dengan kapasitas 3,8 million tonnes per annum (Mtpa) sehingga total kapasitas Kilang Tangguh LNG akan bertambah menjadi 11,4 Mtpa.
Mewakili seluruh pekerja Tangguh LNG, Hardi mengapresiasi kerja sama dari Kimia Farma dalam mendukung kelancaran kegiatan vaksinasi.
Menurutnya, seluruh proses vaksinasi bagi pekerja di Kilang Tangguh LNG, sejak tahap perencanaan, pendistribusian vaksin, hingga pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja di Kilang Tangguh LNG yang berjalan dengan lancar.
“Tentunya, hal tersebut tidak terlepas juga dari dukungan yang bp sudah terima selama ini dari SKK Migas, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Bintuni, serta Tim Satuan Tugas Covid-19 di tingkat pusat dan daerah,” ujar Hardi.
Sementara itu, Desy berharap kerja sama tersebut dapat terus terjalin sehingga seluruh pekerja di Kilang Tangguh LNG dapat terlindungi dari Covid-19.
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional, kami bertanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan dan keselamatan dalam kegiatan operasional Kilang Tangguh LNG serta dalam proyek Train 3 di Tangguh LNG. Oleh karena itu, merupakan perhatian kami bersama untuk melindungi seluruh pekerja, sekaligus membantu Indonesia meraih herd immunity,” tuturnya.
Baca juga: Persipura Jayapura dan Bali United Masuk Piala AFC 2021, Indonesia Kini Ditawari Jadi Tuan Rumah
Tantangan Perjalanan Menuju Kilang Tangguh LNG
Sebagai informasi, pengiriman vaksin dari National Distribution Centre (NDC) Kimia Farma di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur hingga ke Kilang Tangguh LNG harus menempuh perjalanan darat, udara, dan laut.
Perjalanan dimulai pada Jumat (11/6/2021) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, 41 boks isolation box berukuran sekitar 50 cm x 70 cm mulai dikeluarkan dari NDC Kimia Farma untuk dibawa ke Bandara International Soekarno Hatta.
Sebagai informasi, isolation box merupakan kotak khusus untuk menyimpan vaksin. Bagian dalam kotak tersebut memiliki suhu yang disesuaikan dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan guna menjaga keamanan dan kualitas vaksin, yakni 2-8 derajat Celcius.
Setelah sampai di bandara, 41 isolation box (koli) itu dikemas ke dalam bagasi untuk diterbangkan menuju Bandara Pattimura, Ambon.