Vaksinasi Gotong Royong Dilakukan di Teluk Bintuni Papua Barat, Disiapkan untuk 14.800 Pekerja
Sebagai anak usaha PT Kimia Farma Apotek, KFD akan melayani vaksinasi untuk 14.800 pekerja Tangguh LNG secara bertahap di lokasi tersebut.
Agus Chandra menjelaskan bahwa pengadaan dan pendistribusian vaksin memiliki persyaratan tertentu yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Menurutnya, untuk wilayah Jabodetabek tidak menemukan kendala, tetapi untuk wilayah timur Indonesia, pihaknya menemui tantangan dalam proses distribusi vaksin.
“Sebab, harus tetap dipastikan vaksin itu terjaga kualitasnya pada suhu 2-8 derajat Celcius. Kami melakukan vaksinasi ke perusahaan oil and gas di wilayah timur Indonesia,” ujar Agus.
Perlu diketahui, KFD mendistribusikan vaksin Sinopharm sekaligus memberikan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) ke Indonesia timur. Distribusi ke wilayah timur Indonesia akan memiliki kesulitan tersendiri.
Namun, menurutnya, KFD optimistis dengan tim yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia akan sanggup melewati berbagai tantangan tersebut.
Dia menambahkan, Kimia Farma menggunakan platform digital, Kimia Farma Mobile, official partner dari Kemenkes yang sudah terintegrasi dengan Sistem Satu Data.
Agus Chandra juga mengatakan bahwa KFD memiliki keunggulan lainnya, yaitu pelayanan vaksinasi on site sehingga perusahaan tetap bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
“(Untuk) vaksinasi on site, kami mendatangi lokasi perusahaan dan mendatangkan tim vaksinator, pendukung logistik serta proses vaksinasinya. Dari beberapa kali pelaksanaan, rekor sampai 5.000 orang di beberapa titik per hari untuk beberapa perusahaan,” kata Agus.
Jumlah itu, lanjut Agus, akan ditingkatkan tergantung ketersediaan tempat. Intinya, KFD mendukung Vaksinasi Gotong Royong agar lebih cepat dilaksanakan, tertib, dan transparan sehingga warga Indonesia mendapatkan vaksin.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Perjalanan Vaksinasi Gotong Royong hingga ke Teluk Bintuni di Papua Barat