12 Juli dalam Sejarah: Hari Koperasi Nasional
Di Tanah Air, koperasi diperkenalkan Patih Raden Aria Wiraatmaja, 1896. Ditengarai banyaknya pegawai yang melarat akibat bunga pinjaman rentenir.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tanggal 12 setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional. Hari ini, Senin (12/7/2021), peringatan itu berusia 74 tahun.
Kali ini Hari Koperasi Indonesia mengangkat tema “Transformasi Digital Koperasi Menuju Bisnis Modern yang Kuat dan Bermartabat" dengan tagline "Digitalisasi Menuju Koperasi Modern".
Tribun-Papua.com merangkum catatan singkat sejarah koperasi dunia dan di Indonesia.
Secara global, koperasi pertama kali diperkenalkan oleh Robert Owen, warga negara Skotlandia yang hidup periode 1771 sampai 1858 silam.
Koperasi mulai masuk ke Indonesia setelah sebelumnya berkembang dan diterapkan di berbagai negara benua eropa.
Di Tanah Air, koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih Raden Aria Wiraatmaja pada 1896.
Kala itu, ia melihat banyak pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga terlalu tinggi dari rentenir, yang memberikan pinjaman uang.
Melihat penderitaan itu, Aria lalu mendirikan bank untuk para pegawai negeri.
Bank tersebut mengadopsi sistem koperasi kredit yang ada di Jerman.
Niatnya, membantu orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan rentenir yang pasti akan memberikan bunga tinggi.
Inisiatif dari Aria ini direspon positif oleh Asisten Residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode. Terlebih, kala itu sedang digalakkan politik etis atau politik balas budi.
Dukungan tersebut, membuat koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia.
Perkembangan itu juga didorong sifat masyarakat Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan, sesuai prinsip koperasi.
Raden Aria juga merintis De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden yang merupakan cikal-bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI).