ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Jenazah Covid-19 Membludak, Petugas Kamar Mayat Sesak Napas: Kelelahan, Capek, Panas Pakai APD

Membeludaknya jumlah kematian pasien positif Covid-19 setiap harinya di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, membuat para petugas kamar mayat kelelahan.

(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Petugas kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya terlihat kelelahan dan sampai salah satunya mengalami sesak napas saat antrean jenazah Covid-19 terus terjadi sampai Senin (12/7/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Membeludaknya jumlah kematian pasien positif Covid-19 setiap harinya di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, membuat para petugas kamar mayat kelelahan.

Bahkan seorang petugas sampai sesak napas dan sempat diberikan bantuan medis lantaran kelelahan.

Terlebih antrean jenazah untuk pemulasaraan dan pemakaman terus bertambah.

"Iya, terus bertambah. Kemarin saja (ada) 19 jenazah Covid-19. Sejak awal Juli, rata-rata setiap harinya ada belasan jenazah yang meninggal tak pernah berhenti dan berturut-turut setiap harinya," jelas Koordinator Kamar Mayat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Menyerang Pramugari dan Coba Buka Pintu Pesawat, Seorang Wanita Diikat ke Kursi dengan Lakban

Baca juga: Fakta Kasus Jasad Wanita Terbakar di Banten Terungkap, Dibunuh karena Tolak Lamaran Mantan Kekasih

Saking sibuknya petugas mengurus jenazah Covid-19, Ajat mengaku sampai ada salah satu rekannya yang sesak napas kelelahan saat memakai alat pelindung diri lengkap.

Dirinya langsung memberikan bantuan medis darurat kepada rekannya tersebut dan meminta beristirahat untuk memulihkan kondisi badannya.

"Kelelahan, capek, panas juga pakai APD sampai sempat sesak napas. Tadi diberikan bantuan dan diminta istirahat dulu sebentar," tambah Ajat.

Ajat bersama timnya pun mengaku kewalahan membuat peti mati khusus protokol kesehatan secara dadakan dan membuat jenazah harus antre untuk dimakamkan.

Menurutnya karena sejak pertengahan Juni kemarin, stok peti mati jenazah Covid-19 telah habis dan harus membuat secara mendadak oleh timnya.

Baca juga: Dituding Nipu, Petugas Ambulans Tunjukkan Isi Peti Mayat Pasien Covid-19: Yang Bilang Kosong, Mana?

"Selain pemulasaraan jenazah, kita juga harus membuat peti mati terlebih dahulu karena stoknya habis," ujar dia.

Menurutnya, jumlah kematian pasien Covid-19 tinggi masih terus terjadi sampai sekarang.

Pihaknya pun selama ini terus secara bergantian berjaga dan memulasarakan jenazah selama 24 jam penuh.

"Hari ini saja sudah ada lagi pasien yang meninggal akibat Covid-19," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, membenarkan adanya keterbatasan jumlah personel pemulasaraan jenazah dan petugas pemakaman.

Sehingga, pihaknya berharap kepada semua keluarga korban meninggal akibat Covid-19 supaya memakamkannya di tempat terpusat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Aisyah Rasida di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved