ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Soal PPKM Darurat, Maruf Amin: Pemerintah Sekarang juga Pontang-panting Menyiapkan Perawatan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan alasan pemerinta memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021

Editor: Claudia Noventa
(Dok. KIP/Setwapres)
Wakil Presiden Maruf Amin selaku ketua harian KNEKS dalam acara GIFA Award Advocay 2020 yang digelar secara virtual dari Islamabad, Pakistan, Senin (14/9/2020). - ILUSTRASI, Ma'ruf Amin mengatakan tujuan PPKM Darurat tersebut untuk melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan alasan pemerinta memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.

Ma'ruf Amin mengatakan tujuan PPKM Darurat tersebut untuk melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19.

Pernyataan ini disampaikan Ma'ruf Amin dalam pertemuan virtual Wakil Presiden RI dengan ulama dan tokoh agama Islam, Senin (12/7/2021).

Ma'ruf mengatakan, berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada beberapa hal yang membuat kasus Covid-19 meningkat.

Antara lain, kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, dan masih banyak masyarakat yang berkerumun seperti melakukan ibadah di rumah ibadah yang menyebabkan orang berkumpul.

"Itulah sebabnya pemerintah menerapkan PPKM darurat yang secara ketat untuk melindungi, menjaga masyarakat, dan umat jadi korban (Covid-19)," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengatakan, mereka yang menjadi korban keganasan Covid-19 pun sudah banyak.

Baca juga: Jenazah Covid-19 Membludak, Petugas Kamar Mayat Sesak Napas: Kelelahan, Capek, Panas Pakai APD

Baca juga: Muncul Pro dan Kontra Vaksin Covid-19 Berbayar, Dinas Kesehatan: Vaksin Gotong Royong Merupakan Opsi

Baca juga: Soal Pedagang dan Petugas PPKM di Bandar Lampung Cekcok, Satgas Covid-19: Sudah Berdamai

Tidak hanya dari sektor kesehatan tetapi juga di bidang sosial yang menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, menjadi miskin baru, dan ekonomi yang mengalami kemerosotan.

Selain itu, banyak juga masyarakat yang belum mau dites, belum mau divaksin, bahkan ada yang masih berkeliaran meski sudah tahu dirinya positif Covid-19 dan tidak mau diisolasi.

Hal itu pula yang mendorong pemerintah melakukan pengetatan.

Ini termasuk pengetesan yang masif, penelusuran, dan tracing supaya agar orang positif Covid-19 tidak berkeliaran di mana-mana karena tidak diisolasi.

"Jangan sampai kita kayak gunung es, atasnya sedikit tapi di bawah sebenarnya banyak karena belum dites atau belum bisa ditelusuri," ujar Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf mengakui bahwa saat ini pemerintah sedang kerepotan menyiapkan tempat perawatan pasien Covid-19 akibat melonjaknya kasus.

"Pemerintah sekarang juga pontang-panting menyiapkan perawatan sampai banyak sekarang rumah sakit yang pasang tenda, kekurangan oksigen, tenaga kesehatan (tumbang). Ini sebenarnya bertumpuk-tumpuklah masalah yang dihadapi," ucap dia.

Oleh karena itu, apa yang dilakukan pemerintah pun disebutkannya untuk menjaga umat dari bahaya Covid-19 tersebut.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wapres: PPKM Darurat untuk Lindungi Masyarakat

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved