ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilik Kafe yang Dipukul Oknum Satpol PP Dilaporkan Polisi, dianggap Provokator dan Sesatkan Publik

Pemilik kafe di Gowa yang terekam terlibat cekcok oleh oknum Satpol PP dilaporkan ke polisi karena dugaan penyebaran hoaks.

KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T
Salah seorang oknum Satpol PP terekam CCTV sedang menganiaya seorang wanita hamil saat menggelar razia PPKM di salah satu warung kopi di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Rabu, (14/7/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pemilik kafe di Gowa, Sulawesi Selatan, yang terekam terlibat cekcok oleh oknum Satpol PP dilaporkan ke polisi karena dugaan penyebaran hoaks.

Sebelumnya, Oknum Satpol PP yang diketahui bernama Mardani Hamdan (46) sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam video yang tersebar luas, tampak Mardani melakukan pemukulan kepada pemilik kafe saat melakukan razian PPKM.

Korban kekerasan oknum Satpol PP Gowa mengaku tidak akan memaafkan tindakan kasar petugas, Kamis (15/7/2021).
Korban kekerasan oknum Satpol PP Gowa mengaku tidak akan memaafkan tindakan kasar petugas, Kamis (15/7/2021). (YouTube tvOnenews)

Bahkan, oknum yang menjabat Sekretaris Satpol PP Gowa kini sudah dicopot dari jabatanya.

Kini, sekelmpok pemuda yang tergabung dalam ormas Brigadir Muslim Indonesia mendatangi Mapolres Gowa untuk melaporkan terkait kehamilan korban pada Kamis (22/7/2021) kemarin.

Mereka melaporkan orban penganiayaan yakni Riana dan Ivan Van Houten karena dianggap telah memprovokasi dan menyesatkan publik.

"Kita paham dan sepakat dan paham bahwa segala tindak pidana yang terjadi di tempat itu wajib untuk diproses hukum," kata Zulkifli sebagai perwakilan ormas dikutip dari KompasTV, Jumat (23/7/2021).

"Bahkan kita apresiasi aparat kepolisian, Pemda Gowa, yang telah memberikan sanksi kepada oknum Satpol PP."

"Tetapi, kita juga jangan lupa dugaan tindak pidana yang juga mungkin dilakukan oleh oknum pemilik kafe," tambahnya.

Sebelumnya, korban perempuan disebut tengah hamil saat penganiayaan terjadi.

Bahkan sang suami mengaku istrinya sempat pecah ketuban seusai ditampar aparat.

Simpati pun mengalir ke publik dan mengecaman kepada pelaku pukulan semakin keras.

Baca juga: Tak Indahkan PPKM Darurat, Entrop Jayapura Memang Beda

Namun, isu kehamilan tersebut sampai saat ini tidak bisa dibuktikan.

Bahkan korban diduga sedang tidak hamil.

"Tatapi kemarin kita mendengar dengan jelas penjelasan Ivan Van Houten dalam akun FB-nya, bahwa hasil USG dan medis menjelaskan kondisi janin kosong tidak ada kehamilan," ujar Zulkifli.

Korban yang diduga memberikan pengakuan palsu dianggap telah menimbulkan kegaduhan.

Terlebih, korban disebut masih ngotot bahwa dirinya saat itu hamil.

Padahal, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya kehamilan.

Pengakuan korban

Pemilik warkop Nurhalim alias Ivan membagikan kronologi penganiayaan yang menimpanya dan sang istri.

Ivan mengatakan, awalnya ia sedang live endorse di Facebook dan memutar musik lalu petugas datang.

Dia mengaku telah menutup warkop miliknya pada Rabu (14/7/2021) pukul 18 45 Wita.

"Kami live pasti ada musik, kami cari nafkah, dia kira warkop kami buka, petugas mengecek semua dan tidak ada satupun pengunjung" kata Ivan, Kamis (15/7/2021), dikutip dari Tribun-Timur.com.

Kemudian, seorang petugas menegur istrinya karena memakai pakaian terbuka atau baju tidur.

"Jadi saya sampaikan apa hubungannya PPKM dengan baju tidur yang terbuka, inikan bukan cuman warkop tapi rumah saya juga. Dan tim PPKM meminta maaf karena hanya salah paham," kata dia.

Baca juga: Fakta 5 Petugas Lakukan Pungli di Pos Penyekatan PPKM, Tarik Uang dari Sopir Truk hingga Rp 50 Ribu

Namun ketika tim PPKM Mikro keluar dari warkop milik Ivan, salah seorang oknum Satpol PP kembali masuk dan bersikap arogan serta marah-marah sembari menunjuk Riana, istri Ivan.

Kemudian terjadilah penganiayaan oknum Satpol PP sebagaimana dalam video yang viral di media sosial.

Sorotan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penanganan penertiban kedisiplinan masyarakat yang dilakukan oleh aparat di lapangan.

Jokowi bahkan secara khusu menyoroti kasus oknum Satpol PP Gowa, Sulawesi Selatan yang melakukan tindakan kasar pada masyarakat saat razia PPKM.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/2021).

Presiden meminta para aparat di lapangan bertindak tegas namun santun saat melaksanakan tugas.

"Hati-hati dalam menurunkan mobility index mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL, toko," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Jokowi pun mengimbau kepada semua instansi keamanan terkait agar memperhatikan sisi humanis saat melakukan tugas penertiban.

Presiden menilai, cara-cara persuasif justru terkadang lebih bisa diterima dan ditaati masyarakat dengan baik.

"Saya minta kepada Polri dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar. Tegas dan santun," tegas Jokowi.

"Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya," ujarnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu tampaknya sangat menyayangkan adanya kejadian yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, tindakan-tindakan semacam itu justru bisa semakin membuat suasana menjadi memanas.

"Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan misalnya, Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu."

"Ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sebagian artikel ini diolah Tribunnews.com dengan judul UPDATE Kasus Satpol PP Tampar Ibu Hamil di Gowa, Ngaku Hanya Spontan karena Dilempar Botol

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Korban Penganiayaan Oknum Satpol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi, Diduga Sebar Hoaks karena Ngaku Hamil

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved