ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Covid 19 Papua

Arnold Tiniap: Indonesia Tak Konsisten dalam Menerapkan Status Daerah Soal Covid-19

"Harusnya menetapkan status, entah mikro, darurat, dan level 4, menurut saya harusnya tunggu setelah dua minggu," kata dr Arnold Tiniap.

Penulis: Safwan Ashari Raharu | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Safwan Raharusun
Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap. 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Keputusan pemerintah dalam menetapkan status pada masing-masing daerah, selama masa pandemi covid-19, dinilai tidak bagus.

Hal tersebut dikatakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap.

"Harusnya menetapkan status, entah mikro, darurat, dan level 4, menurut saya harusnya tunggu setelah dua minggu," kata Tiniap saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Mall Jayapura Tutup Pukul 19.00 WIT, Pengunjung Langgar Prokes Dikeluarkan

"Banyak istilah yang berubah-ubah, sehingga menurut saya itu tidak tepat," tuturnya.

Lebih lanjut, jelas Tiniap, apapun istilahnya terpenting adalah harus membuat masyarakat tetap waspada.

Keputusan Tergesa-gesa

Tak hanya itu, Tiniap menilai, keputusan yang diambil dari pemerintah pusat terlalu tergesa-gesa.

"Mungkin karena dari pusat kurang memperhitungkan dengan baik, idealnya sebuah keputusan harus telah berjalan dua minggu," ujarnya.

Bahkan, lanjut Tiniap, ada sejumlah negara memberlakukan sebuah keputusan, selama satu bulan, baru setelah itu dilakukan evaluasi.

"Jadi untuk membuat sebuah keputusan, harus mengacu pada sejumlah kriteria, termasuk angka positif Covid-19, baru dilakukan evaluasi," tuturnya.

"Saya lihat, pemerintah pusat kadang-kadang tidak konsisten, sehingga membuat yang di daerah beberapa kali kalang kabut," imbuhnya.

Baca juga: Diduga Korban Curas, Seorang IRT Ditemukan Meninggal di Hamadi

Sebab, semuanya dalam posisi dilematis, karena kebingungan mau mengikuti keputusan yang mana.

"Bukan kali ini saja, namun sebenarnya sudah dari tahun lalu. Meteka tidak konsisten," ungkap Tiniap.

"Mau bilang lockdown belum apa-apa, sudah masuk PSBB, jadi itu yang membuat sehingga situasi pandemi di Indonesia tidak terkontrol," kata Jubir Satgas Covid-19 Papua Barat.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved