ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Tak Bisa Bina Anggotanya, Danladud Johannes Abraham Dimara Merauke Dicopot

Hadi memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mencopot Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.

Editor: Roy Ratumakin
Kompas.com
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Komandan Lanud (Danladud) Johannes Abraham Dimara Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto pascaulah dua anak buahnya melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang pria di Kabupaten Merauke, Papua.

Pencopotan tersebut atas perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hadi memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mencopot Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.

Baca juga: Ramses Wally: Kasus Penganiayaan di Merauke, Dua Oknum TNI AU Wajib Diproses Hukum

"Saya sudah memerintahkan KSAU untuk mencopot Komandan Lanud dan Komandan Satuan Polisi Militernya-nya."

"Jadi saya minta malam ini langsung serah-terimakan (jabatan). Saya minta malam ini sudah ada keputusan itu," kata Hadi dikutip Trubun-Papua.com dari laman Tribun News, Rabu (28/7/2021).

Alasan pencopotan jabatan tersebut menurut Hadi adalah tak bisa membina anggotanya.

"(Alasan pencopotan) Karena mereka tidak bisa membina anggotanya. Kenapa tidak peka, memperlakukan disabilitas seperti itu. Itu yang membuat saya marah," pungkasnya.

Profil Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto

Mengutip tni-au.mil.id, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto merupakan kelahiran Bogor, Jawa Barat pada 17 Desember 1973.

Ia dilantik menjadi Danlanud Johannes Abraham Dimara pada 7 Juli 2020 menggantikan Marsma TNI Deni H Simanjutak.

Herdy diterima sebagai calon prajurit Taruna dan dilantik menjadi Letnan Dua pada 1996.

Baca juga: GMKI Sayangkan Tindakan Kekerasan 2 Oknum TNI AU Terhadap Seorang Warga di Merauke

Ia kemudian mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang (Sekbang) di tahun 1998.

Selanjutnya, Herdy lulus dari Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) pada 2005 dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (SESKOAU) di tahun 2010.

Sebelum menjabat sebagai Danlanud JA Dimara, Herdy pernah menjadi Asisten Operasi Kosekhanudnas I.

Di tahun 2018, ia digantikan oleh Kolonel Pnb Vincentius Endy Hadi Putra.

Sebelumnya, Herdy telah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan anggotanya terhadap korban.

Tak hanya itu, Herdy juga mengatakan pihaknya akan menanggung seluruh pengobatan jika korban terluka.

"Saat itu ada satu kejadian di mana saudara Steven diamankan oleh dua anggota POM Lanud Yohanes Abraham Dimara yang dalam pelaksanaannya kami sangat menyesal anggota berbuat berlebihan."

"Sehingga sekali lagi kami memohon maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa tersebut," kata dia, Selasa (27/7/2021).

"Kami juga akan bertanggungjawab apa bila (korban) ada luka atau kerugian lainnya, tentu kita akan obati dan kita akan rawat," pungkasnya.

Kronologi Kejadian

Mengutip tni-au.mil.id, aksi penganiayaan yang dilakukan Serda D dan Prada V bermula saat keduanya akan membeli makan di sebuah rumah makan Padang di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke, Senin (26/7/2021).

Namun, keduanya melihat keributan yang terjadi antara pedagang bubur ayam di dekat rumah makan Padang dengan seorang pria bernama Steven.

Steven yang diduga mabuk, memeras pedagang bubur ayam dan pemilik rumah makan Padang, serta sejumlah pembeli.

Serda D dan Prada V pun berinisiatif untuk melerai keributan tersebut dan membawa Steven keluar dari warung.

"Pas beliau (oknum TNI AU-red) datang pas dia dalam keadaan mabuk, lalu kemudian dia lihat onar di sana."

"Sehabis itu saya tidak tahu lagi karena melayani orang," terang pemilik rumah makan Padang, Rahmat, dilansir Tribun-Papua.com.

Sayangnya, Serda D dan Prada V melakukan tindakan berlebihan saat mengamankan Steven.

Sementara itu, Rahmat mengungkapkan selama ini Steven memang suka memeras warga jika dalam kondisi mabuk.

Namun, ia dikenal sebagai orang baik jika dalam kondisi sadar.

"Sering juga memaksa orang untuk mengambil uang dari parkiran. Tapi, kalau dia tidak mabuk dia baik, tapi kalau dia mabuk memang agak onar dia," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved