Dokter Tigor Silaban Meninggal Dunia
Dokter Tigor Silaban dan Janjinya kepada Tuhan: Mengabdi di Pedalaman dan Tak Minta Bayaran
Jauh sebelum menjadi dokter di pedalaman Bumi Cenderawasih, Tigor sempat membuat sebuah janji kepada Tuhan yang diketik dalam sebuah kertas.
Penulis: Arni Hisage | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tibun-Papua.com, Tyo Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dokter Tigor Silaban telah berpulang ke yang maha kuasa.
Kisah perjalanan hidupnya selama mengabdi di Tanah Papua menjadi motivasi bagi para tenaga kesehataan saat ini.
Jauh sebelum menjadi dokter di pedalaman Bumi Cenderawasih, Tigor sempat membuat sebuah janji kepada Tuhan yang diketik dalam sebuah kertas, berikut janjinya;
Janji Kepada Tuhan
Kalau Tuhan meluluskan saya sebagai Dokter di FK UI, saya berjanji kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati dan akal budi saya, bahwa:
- Saya akan bekerja sebagai Dokter di tempat yang jauh sekali dari Jakarta, dan saya akan bekerja lebih banyak di daerah-daerah pedalaman.
- Saya tidak akan pernah membuka pratek dokter swasta/ mandiri/ partikelir.
- Saya tidak akan pernah meminta uang jasa kepada masyarakat ataupun perorangan atas pekerjaan dokter saya.
- Saya hanya akan bekerja sebagai dokter di institusi pemerintah atau swasta, dan merekalah yang harus membayar saya sesuai dengan hak saya.
Demikianlah janji ini saya ucapkan pada hari Minggu 15 Januari 1978 pukul 23.00 WIB di tepi pantai Ancol, semoga kiranya Tuhan akan selalu menolong dan menguatkan saya dalam menjalankan janji ini.
Jakarta, 15 Januari 1978.
Baca juga: Sang Pejuang Kesehatan Warga Papua, Dokter Tigor Silaban Meninggal Dunia
Baca juga: Komnas HAM Kutuk Intimidasi Jurnalis dan Minta Polisi Usut Perusak Mobil Lucky Ireeuw
Tulisan tersebut beredar luas di media massa sejak beberapa waktu yang lalu.
Ternyata ada sesuatu yang terjadi pada dokter Tigor sebelum menulis janji tersebut.
Teman seangkatan almarhum semasa di Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia tahun 1972 yakni Dokter Djoni Darmadjaja mengatakan sebab penulisan janji tersebut.
“Janji itu almarhum pernah cerita ke kami, ia tulis ketika ia sedang galau karena tidak lulus satu hal syarat menjadi dokter,” Ucap Dokter Djoni yang dilansir Tribun-Papua.com pada zoom meeting mengenal almarhum, Rabu (11/8/2021) siang.
Menurutnya, janji tersebut adalah nazar kepada Tuhan agar diluluskan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan nyatanya Dokter Tigor telah menepati janjinya.
Diberitakan sebelumnya, satu sosok yang dikenal sebagai pejuang dan pengabdi kesehatan bagi warga Papua, dokter Tigor Silaban meninggal dunia pada Jumat (6/8/2021).
Informasi beredar, meninggalnya putra arsitek Masjid Istiqlal Jakarta yang mengabdikan diri untuk warga di Bumi Cenderawasih sejak tahun 1979 ini karena terpapar virus Corona atau Covid-19.