ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mobil Ketua AJI Jayapura Dirusak, Warinussy Desak Polda: Berapa Kali Jurnalis Papua Diteror

Seorang jurnalis di Papua yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, Lucky Ireeuw mengalami intimidasi oleh orang tak dikenal.

AJI Kota Jayapura for Tribun-Papua.com
Suasana mobil Ketua AJI Jayapura Lucky Ireeuw dirusak orang tak di kenal 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang jurnalis di Papua yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, Lucky Ireeuw mengalami intimidasi oleh orang tak dikenal.

Pelaku melakukan pengeruskan dengan memecah kaca mobil milik korban.

Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy menilai kejadian yang menimpa Ketua AJI Jayapura, mempunyai motif untuk meneror.

"Orang tak dikenal ini, punya tujuan untuk melakukan teror secara mental, baik Lucky serta anak dan istri," kata Warinussy ketika dihubungi TribunPapuaBarat.com, Selasa (10/8/2021).

Apalagi, selain Jurnalis dan Pimpinan Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos, Lucky pun masuk dalam anggota jaringan damai Papua.

"Kita menduga, aksi itu sangat berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang Jurnalis dan juga anggota jaringan damai Papua,"ujarnya.

Baca juga: Suporter Tagih Jacksen F Tiago Bawa Persipura Juara: Apalagi setelah Boaz dan Yustinus Pae Dilepas

Baca juga: Rombongan Pengantar Jenazah di Gowa Keroyok Anggota TNI, Polisi Langsung Jemput Pelaku di Rumahnya

Sebab, JDP merupakan wadah yang senantiasa mengkampanyekan, penyelesaian masalah sosial politik, isu HAM di Papua dengan cara damai.

"Jadi, kita menduga orang yang melakukan hal tersebut adalah bagian dari teror secara mental,"katanya.

Karena, kejadian ini pun pernah dialami oleh seorang jurnalis senior di Papua.

"Ini merupakan langkah untuk mengintimidasi, melalui cara teror kepada pribadi dan keluarga," kata Warinussy.

Ia menilai, langkah tersebut merupakan sebuah peringatan, kepada Lucky dan keluarga.

Lanjut dia, berkaitan dengan pekerjaannya yang diduga menghambat kepentingan pihak lain.

"Kalau dalam sebuah negara yang demokrasi, cara seperti ini sangat tidak terpuji,"ujarnya.

Ia menyebutkan, jika ada hal yang kurang puas, seharusnya mengujinya melalui jalur hukum.

"Kalau dengan cara intimidasi, ancaman, dan teror seperti ini sangat tidak baik,"katanya.

Baca juga: Kronologi Suami Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Pria Selingkuhan Istrinya, Diberi Mahar Rp 30 Juta

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved