Papua Barat Terkini
Terkait Kapal Kandas di Perairan Manokwari, Polres Manokwari Panggil Saksi Ahli dari Unipa
Kepolisian Resort (Polres) Manokwari, dalam waktu dekat akan memanggil saksi ahli dari Universitas Papua (Unipa).
Penulis: Safwan Ashari Raharu | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Proses hukum kapal bermuatan 2.220 tom semen yang kandas akibat menabrak karang di perairan Manokwari, terus berlanjut.
Kepolisian Resort (Polres) Manokwari, dalam waktu dekat akan memanggil saksi ahli dari Universitas Papua (Unipa).
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Manokwari, AKBP Dadang Kurniawan.
Baca juga: Kapal Kandas Tak Jauh dari Spot Diving Internasional, Merusak Ekosistem Laut
"Terkait itu, kita akan surati saksi ahli dari Unipa, Manokwari," ujar Kurniawan, kepada TribunPapuaBarat.com, Kamis (12/8/2021).
Sebab, Saksi Ahli dari Fakultas Kelautan, Unipa, Manokwari, yang akan menentukan besaran kerugiannya.
"Nanti saja, masih tahap penyelidikan, belum lagi penyidikan," tuturnya.
"Mengenai identitas kapal, sudah ada mualim 1 dan 2 serta syahbandar," Imbuhnya.
Sebelumnya, Kasat Polairud Polres Manokwari, Ipda Edi Sutrisno, menuturkan kapal tersebut kandas sejak, Sabtu 7 Agustus 2021.
"Kami pun mendapatkan laporan dari para pecinta laut, sehingga langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi," ujar Sutrisno, kepada sejumlah awak media, Selasa (10/8/2021).
Sementara ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
"Jika dari hasil pemeriksaan, bisa digunakan untuk dinaikkan status menjadi penyidikan," tuturnya.
Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Pengangkut Ratusan TON Kandas di Perairan Manokwari
Hingga kini, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, seperti mualim satu dan dua, anak buah kapal (ABK), serta sejumlah saksi lainnya.
"Menurut hasil pemeriksaan, saat kapal hendak keluar, cuaca sedang hujan lebat dan angin kencang," imbuhnya.
Sehingga, mereka dalam kondisi tersebut tidak melihat penanda seperti mercusuar, dan berujung pada laka laut.
"Selain itu, kami mendapat informasi kapal tersebut bermuatan semen sebanyak 2.220 ton," kata Sutrisno.
"Kapal ini bertujuan, hendak menuju ke Timika," ucapnya.
Untuk evakuasi kapal, masih tergantung kapal yang satunya dari Fakfak, agar membongkar muatannya.
Selain itu, menurut data yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, kapal tersebut kandas pada titik koordinat 00°52 . 633°5 lintang utara, dan 134°04 . 525°5 bujur selatan. (*)