ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Bocah 6 Tahun Lari Ketakutan, Saksikan Ayahnya Ditembak oleh Sosok Pria yang Dikenalnya

Seorang bocah 6 tahun di Surabaya, Jawa Timur menjadi saksi atas penembakan oleh tiga orang kepada ayahnya sendiri.

Surya/Ahmad Faisol
Tiga tersangka kasus penembakan terhadap teknisi instalasi internet, ES (39), warga Dukuh Pakis, Kota Surabaya, dihadirkan dalam rilis di Polres Bangkalan yang dipimpin langsung Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta, Kamis (12/8/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang bocah 6 tahun di Surabaya, Jawa Timur menjadi saksi atas penembakan oleh tiga orang kepada ayahnya sendiri.

Korban, ES (39) tak berdaya ditembak dari jarak sekitar 2 meter di depan anaknya.

Peristiwa tragis itu berlangsung ketika korban tengah memperbaiki kerusakan jaringan internet.

Pria yang merupakan petugas instalasi jaringan Wifi atau teknisi internet itu selamat setelah dirinya pura-pura meninggal.

Baca juga: Berpura-pura Mati seusai Ditembak Pacar Istrinya Berulang Kali, Pria di Surabaya Ini Selamat

Kini ES menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Pelaku pun kini sudah ditangkap.

Setidaknya ada tiga pelaku yang terlibat kasus penembakan itu.

Setelah dilakukan pendalaman, kejadian itu ternyata telah direncanakan pelaku.

Dipicu masalah asmara

Polisi telah mengamankan tiga pelaku kasus penembakan yang terjadai Sabtu (7/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB di kawasan Desa Sukolilo, Bangkalan.

Ketiga pelaku penembakan itu yakni SY (33), warga Kelurahan Sawahan, Surabaya, DD (34), warga Sukuh Pakis, Kota Surabaya, dan FZ (35), warga Kelurahan Kraton, Kabupaten Bangkalan.

Ketiganya juga merupakan petugas instalasi jaringan internet.

Baca juga: Mural Jokowi 404: Not Found Dipermasalahkan, Sosiolog: Kalau Tidak Mengganggu, Kenapa Dihapus?

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta menunjukkan pistol yang digunakan menembak kepala warga Surabaya oleh warga bangkalan, Madura. Dia didampingi Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino saat memimpin gelar Pers Rilis ungkap kasus penembakan dengan tiga tersangka di Mapolres Bangkalan, Kamis (12/8/2021).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta menunjukkan pistol yang digunakan menembak kepala warga Surabaya oleh warga bangkalan, Madura. Dia didampingi Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino saat memimpin gelar Pers Rilis ungkap kasus penembakan dengan tiga tersangka di Mapolres Bangkalan, Kamis (12/8/2021). (Kolase SURYA.co.id/Ahmad Faisol)

Satu di antara pelaku, SY diduga memiliki hubungan asmara dengan istri korban.

Adapun korban dan istrinya sedang dalam proses perceraian.

“Motif sementara dari peristiwa penembakan itu, ada hubungan asmara namun kami akan mendalami kembali. Tersangka SY merasa sakit hati setelah diketahui berhubungan dengan isteri korban hingga tersangka melakukan penembakan,” ungkap Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta.

Lebih lanjut Nico mengatakan bahwa tiga pelaku itu memiliki peran berbeda.

SY berperan sebagai eksekutor penembakan, DD berperan memutus kabel Wi-fi di sekitar lokasi penembakan, sedangkan FZ berperan sebagai pencari informasi keberadaan korban sekaligus memberitahu lokasi korban ketika hendak dieksekusi.

Baca juga: Warga Nekat Nobar Liga 1, Siap-siap Berurusan dengan Polisi dan Satgas Covid-19

Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino mengungkapkan, tersangka DD berperan memutus jaringan Wi-fi, Rabu (4/8/2021) di lokasi kejadian yang menjadi area tanggung jawab korban.

Hal itu dilakukan DD untuk memancing korban ES agar mudah dilakukan eksekusi. Sesuai SOP perusahaannya, korban menindaklanjuti gangguan jaringan internet tiga hari setelah laporan pelanggan.

Selepas itu, giliran peran FZ yang pura-pura membantu korban memperbaiki kerusakan jaringan.

Namun tanpa sepengetahuan korban, FZ berperan memberikan informasi kepada eksekutor SY kapan waktu yang tepat untuk mengeksekusi.

“Kepada SY, pelaku FZ meminta waktu dua jam karena masih membantu korban. FZ berpamitan pulang pura-pura mengecas batrei, namun di balik itu FZ kembali menelpon SY dengan mengatakan, ‘Silahkan kerjakan, saya sudah keluar dari lokasi (TKP),” papar Alith.

Tanpa basa-basi, lanjut Alith, eksekutor SY langsung menembakkan senpi rakitan jenis revolver di hadapan anak korban, Putri. Melihat ayahnya ambruk, Putri berlari sekuat tenaga karena ketakutan.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta didampingi Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino memimpin gelar Pers Rilis ungkap kasus penembakan dengan tiga tersangka di Polres Bangkalan, Kamis (12/8/2021).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta didampingi Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino memimpin gelar Pers Rilis ungkap kasus penembakan dengan tiga tersangka di Polres Bangkalan, Kamis (12/8/2021). (surya/ahmad faisolx)

Alith menerangkan, awalnya tersangka SY menembak dari arah depan, korban ES berupaya melindungi tubuhnya sehingga mengenai bahu kiri bagian atas.

Pengambilan proyektil dengan tindakan operasi dilakukan dari dada depan sisi kiri.

"Setelah tembakan pertama, korban ambruk dan pura-pura mati. Tetapi pelaku SY nampaknya ingin memastikan agar korban ES meninggal, tersangka kembali melepas satu peluru ke arah kepala. Syukurlah, peluru hanya menyerempet kepala dan proyektilnya kami temukan sekitar 30 Cm dari bercak dari korban," pungkas Alith.

Saat kejadian, anak korban berada di lokasi kejadian.

"Putri adalah anak kedua dari korban. Ia duduk menemani, di samping ayahnya yang tengah memperbaiki kerusakan jaringan internet. Saat itulah, Putri memilih lari ketakutan usai melihat langsung, mengetahui secara persis kejadian penembakan terhadap ayahnya," ungkap Alith di Mapolres Bangkalan, Kamis (12/8/2021).

Sebelum lari meninggalkan ayahnya, Putri dengan jelas mengenal pelaku penembakan.

Ia memanggilnya dengan sebutan Om Roni, pria yang dikenalkan sebagai pacar baru ibunya.

“Bahkan Putri sudah akrab dengan pelaku karena sering bertemu saat datang ke rumah mamanya. Belum (cerai), masih proses pengajuan cerai,” pungkas Alith.

Diketahui bahwa malam itu, korban memperbaiki jaringan internet sebagai tindak lanjut atas kerusakan yang dilaporkan pelanggan pada tiga hari sebelum kejadian, Rabu (4/8/2021).

Lokasi perbaikan instalasi jaringan internet itu berada di pinggir jalan Dusun Karang Pandan, Desa Sukolilo, tidak jauh dari Peruhaman Kailas.

ES dan Putri tinggal untuk sementara di perumahan tersebut.

Sedangkan anak pertama korban, tinggal bersama ibunya.

(*)

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved