ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Oknum Brimob Ngamuk di Ruang ICU Pasien Covid, Tak Terima Mertuanya Meninggal Disebut Terpapar

Seorang anggota Brimob di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengamuk lantaran tidak terima mertuanya, B (51) meninggal dan menganggap di-Covidkan.

(Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)
Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang anggota Brimob di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengamuk lantaran tidak terima mertuanya, B (51) meninggal dan menganggap di-Covidkan.

Keluarga yakin B meninggal akibat serangan jantung.

Peristiwa itu terjadi di RSUD Nunukan sekitar pukul 21.00 wita.

Humas RSUD Nunukan Khairil menuturkan, oknum aparat tersebut tiba tiba memaksa masuk ruang ICU untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Ngaku Bisa Gandakan Uang, 5 Orang di Kalsel Bawa Kabur Rp 100 Juta Milik Korban

Baca juga: Kakak Beradik Aniaya Tetangganya, Dipicu Perahu Ketek yang Hilang dan Uang Tebusan Rp 1,5 Juta

Ia berteriak-teriak menanyakan nama dokter yang bertanggung jawab atas para pasien kepada para perawat di ruang tersebut.

"Oknum aparat tersebut tidak mendapat jawaban dari para perawat karena kondisi pasien ada yang butuh penanganan serius,"ujar Khairil, Senin (16/8/2021).

Teriakan dari oknum aparat tersebut membuat banyak pasien terganggu dan para perawat sempat panik melihat senjata laras panjang yang diselempangkan di bahunya.

Para perawat berinisiatif meminta pertolongan kepada para petugas jaga, sehingga oknum tersebut bisa dibawa keluar dari ruang ICU pasien covid-19.

"Pengamanan di RSUD kita dibantu juga dengan aparat dari Kodim 0911/Nunukan. Oknum itu diamankan dan dibawa keluar dari RSUD,"lanjutnya.

Amarah yang masih membara, membuat oknum aparat dimaksud masih sempat menendang salah satu pintu kaca sehingga pecah berantakan. Meski ia diapit dan dijaga oleh para anggota TNI AD.

Khairil juga membantah adanya tudingan bahwa RSUD Nunukan "mengcovidkan" keluarga pasien yang memicu insiden tersebut.

Baca juga: Kondisi Personel TNI yang Alami Luka Tembak setelah Tiba-tiba Disergap KKB saat Patroli

"Semua yang kita umumkan terkait kondisi pasien adalah hasil laboratorium PCR, pasien sudah masuk RSUD pada 7 Juli 2021. Pasien menderita sakit jantung, paru paru, dan diabetes mellitus. Pada 14 Agustus, atau sepekan kemudian, kita swab PCR dan hasilnya positif. Tanggal 15 Agustus sekitar pukul 21.00 Wita, pasien meninggal dunia karena kondisinya lumayan parah, terlebih pasien memiliki komorbid,"jelasnya.

Pihak RSUD Nunukan kemudian memberikan rekomendasi jenazah tersebut boleh diurus keluarga dan dimakamkan di pemakaman umum bukan pemakaman khusus jenazah covid-19.

"Kami berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan BPBD. Mereka mengizinkan pasien dikebumikan tapi tetap mengacu protokol kesehatan. Pemakaman diawasi oleh Satgas dan BPBD,"kata Khairil.

Baca juga: Viral Camat di Sumenep Minta Kades Curi Sapi Warga yang Tolak Vaksin, Ngaku Hanya Bercanda

Dimintai tanggapan atas peristiwa tersebut, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar tidak membantah jika oknum aparat tersebut berasal dari Satuan Brimob.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved