ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penyelamatan Dramatis 36 Mapala yang Terjebak di Gunung Amonggedo Konawe seusai Kibarkan Bendera

36 Mapala terjebak di Gunung Amonggedo Konawe, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dok Humas Basarnas Kendari
Proses penyelamatan dramatis 36 mahasiswa pecinta alam (Mapala) terjebak di Gunung Amonggedo Konawe, Rabu (18/08/2021) dinihari, usai pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT RI ke 76. 

Operasi SAR gabungan pun ditutup dan dihentikan sekira pukul 03.00 wita karena seluruh korban sudah dalam kondisi yang aman.

Sebanyak 36 mahasiswa pecinta alam atau Mapala yang terjebak di Gunung Amonggedo usai pengibaran bendera merah putih HUT RI ke 76 berhasil dievakuasi, Rabu (18/08/2021) dinihari.
Sebanyak 36 mahasiswa pecinta alam atau Mapala yang terjebak di Gunung Amonggedo usai pengibaran bendera merah putih HUT RI ke 76 berhasil dievakuasi, Rabu (18/08/2021) dinihari. (Humas Basarnas Kendari)

Kronologis Mapala Terjebak

Sebanyak 38 mahasiswa pecinta alam (Mapala) terjebak di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, pada Rabu (18/08/2021).

Mereka terjebak di gunung tersebut setelah melaksanakan pengibaran bendera merah putih dalam rangka HUT RI ke 76.

Kronologis insiden tersebut bermula saat 36 Mapala berangkat menuju Gunung Amonggedo pada Minggu (16/08/2021) sekitar pukul 15.00 wita.

Baca juga: 2 Satpol PP yang Berkelahi karena Nasi Kotak Sudah Damai, Ketua Beri Teguran: Jangan Buka Aib

Mereka selanjutnya melakukan prosesi pengibaran bendera merah putih bertepatan Hari Kemerdekaan ke 76 Republik Indonesia pada Selasa (17/08/2021).

“Setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tidak dapat kembali pulang karena curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran sungai meluap disertai arus yang deras,” kata Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi.

Dalam perjalanan menuju lokasi maupun pulang, para mahasiswa pencinta alam tersebut harus melalui 3 sungai.

Pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 wita, Basarnas Kendari menerima informasi Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) dari Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe.

KMM tersebut yakni mahasiswa pencinta alam yang terjebak di Gunung Amonggedo, Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, usai mengibarkan bendera merah putih.

Sebanyak 36 korban terjebak tersebut harus segera dievakuasi karena derasnya aliran sungai seiring hujan yang terus menerus turun serta kondisi logistik mereka yang telah habis.

“Pada pukul 20.15 wita tim rescuer KPP Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR,” jelas Arif Sofinggi.

Jarak tempuh dari kantor Basarnas/ KPP Kendari, Kecataman Baruga, Kota Kendari ke Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, sekitar 56 kilometer (km).

Baca juga: PAN Kritisi Pemerintah Tangani Covid-19,  Jokowi Terlihat Lebam

Tim Rescue KPP Kendari tiba di kediaman Camat Amonggedo sekitar pukul 21.50 wita dan langsung berkoordinasi dengan seluruh unsur yang terlibat

Selanjutnya, tim SAR gabungan menuju ke di Posko Bendungan Ulu Benua.

Setelah melakukan assessment lokasi pada pukul 00.06 wita, tim SAR gabungan memutuskan penjemputan akan dilaksanakan pada pagi hari pukul 06.00 wita.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved