ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dipicu Perselingkuhan Juli Lalu, Perang Antar Kampung Pecah di Nduga, 3 Orang Kena Anak Panah

Warga dua kampung di Kabupaten Nduga saling serang menggunakan alat perang tradisional, berupa busur dan panah, Rabu (18/8/2021).

istimewa
salah satu kubu - Warga dua kampung di Kabupaten Nduga saling serang menggunakan alat perang tradisional, berupa busur dan panah, Rabu (18/8/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM, NDUGA – Warga dua kampung di Kabupaten Nduga saling serang menggunakan alat perang tradisional, berupa busur dan panah, Rabu (18/8/2021).

Kapolres Nduga Kompol I Komang Budiartha ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.

“iya ada bentrok warga antara Masyarakat Distrik Wosak dengan Masyarakat Distrik Iniye, tiga orang luka,” ucapnya, Kamis (19/8/2021) siang.

Insiden yang dipicu masalah perselingkuhan itu,  tiga orang warga mengalami luka akibat terkena anak panah.

Ketiganya saat ini masih menjalani perwasan di puskesmas Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Baca juga: Seusai Tembak Polisi hingga Tewas, Pelaku Paksa Warga Bantu Sembunyikan Jasad Korban tapi Ditolak

Baca juga: Pejabat Desa di Majalengka Dianiaya hingga Ditusuk, Bermula Tegur Remaja yang Pesta Miras

salah satu korban yang terkena anak panah saat bentrok dua kubu di Nduga Papua
salah satu korban yang terkena anak panah saat bentrok dua kubu di Nduga Papua (istimewa)

Meski sempat diredam, aksi saling serang itu masih terus berlanjut, namun pada akhirnya kedua belah pihak memilih mengentikan aksinya.

“Situasi saat ini kondusif, sembari kami bersama pemerintah melakukan pendekatan kepada kedua kubu,” ucapnya.

Komang pun mengatakan pertikaian  kibat perselingkuhan yang terjadi pada 5 Juli 2021, namun permasalahan tersebut diselesaikan kedua belah Pihak.

Baca juga: Suaminya Tega Bunuh Anak Kandungnya, Ibu Korban Geram: Dia Itu Suami Tak Tahu Diri

salah satu kubu
salah satu kubu (istimewa)

“Masyarakat dari Distrik Wosak sudah membayar denda uang tunai kepada keluarga dari Distrik Iniye,” ucapnya.

Lanjut Komang, keluarga Iniye terus menerus mendatangi pihak Wosak dengan maksud meminta masalah ini diselesaikan atau mengungkit kembali masalah yang lama.

“Dalam pertemuan itu dua belah pihak bersitegang, dimana masyarakat Distrik Wosak marah dan tanpa bicara banyak langsung melakukan penyerangan, yang berbuntut saling serang,” jelasnya.

(Tribun-Papua.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved