Pencuri di Banyuasin Kebingungan, Curi Gelang Berlian Rp 60 Juta tapi Tak Ada yang Mau Beli
Dua pencuri spesialis pecah kaca mobil di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kebingungan menjual barang yang dicurinya.
TRIBUN-PAPUA.COM - Dua pencuri spesialis pecah kaca mobil di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kebingungan menjual barang yang dicurinya.
Mereka sebelumnya mencuri tas di parkiran Klinik Tri Medika Pratama Jalan Tanjung Api-Api Kelurahan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin.
Tas tersebut di dalamnya banyak terdapat perhiasan yang salah satunya gelang berlian seharga Rp 60 juta.
Namuan berlian hasil kejahatan mereka kesulitan untuk dijual.
M Amin (28) dan Nazeli Parizal alias Ical (25) diringkus polisi di Kayuagung saat sedang mencari toko emas yang mau membeli berlian hasil kejahatannya.
Baca juga: Seusai Tembak Polisi hingga Tewas, Pelaku Paksa Warga Bantu Sembunyikan Jasad Korban tapi Ditolak
Baca juga: Dipicu Perselingkuhan Juli Lalu, Perang Antar Kampung Pecah di Nduga, 3 Orang Kena Anak Panah
Ical pun bercerita mengenai aksi kejahatan mereka.
Berbekalkan kunci leter T, tersangka Ical langsung merusak kunci mobil.
Hingga akhirnya, tas milik korban Shinta Roilan berhasil mereka bawa kabur.
Ternyata, dari dalam tas tersebut banyak terdapat perhiasan yang salah satunya gelang berlian seharga Rp 60 juta.
"Awalnya, kami tidak tahu kalau gelang itu berlian. Saat kami bawa ke toko emas, hanya gelang emas yang mau dibeli.
Katanya, gelap yang putih itu berlian. Jadi tidak sanggup untuk membelinya," ujar Ical saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Kamis (19/8/2021).
Dari hasil menjual gelang emas, mereka mendapatkan uang Rp 12 juta.
Uang itu, mereka bagi dan digunakan untuk keperluan masing-masing.
Baca juga: Suaminya Tega Bunuh Anak Kandungnya, Ibu Korban Geram: Dia Itu Suami Tak Tahu Diri
Baca juga: Tersetrum Listrik saat Betulkan Payung Parabola, Seorang Ibu di Kalbar Tewas di Samping Rumahnya
Dari pengakuan Ical, uang jatahnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berobat anaknya.
Begitu pula dengan Amin, menggunakan uang hasil menjual emas curian untuk kebutuhan sehari-hari.