ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Demi Semangati Satgas Pamrahwan Hadapi KKB, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Tempuh 200 Km

Bahkan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa rela menempuh perjalanan sejauh 200 Km demi menyemangati para Satgas Pamrahwan.

Tribun-Papua.com/Safwan Ashari Raharusun
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 

Mantan Danjen Kopassus itu berjanji akan menjamin keselamatan para pengungsi.

“Pace Mace, jangan takut. Kita tinggal di negeri sendiri, kita punya tanah air di sini karena Negara, Pemerintah hadir untuk menjamin keamanan.

Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negara kita, negara Indonesia. Saya selaku Pangdam bertanggungjawab atas keamanan terhadap saudara-saudara sekalian" ujar Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, melansir dari laman kasuari18-tniad.mil.id.

Hal tersebut dikatakan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat bertatap muka dengan para pengungsi Kampung Mayerga Distrik Moskona Barat di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Dihadapan Gubernur dan Kapolda Provinsi Papua Barat, Pangdam Kasuari menyatakan sikap prihatin atas masalah keamanan yang berdampak adanya pengungsi warga dari Kampung Mayerga ke Bintuni.

Baca juga: Distrik Dekai Kembali Kondusif setelah Diteror KKB, Polisi: Pemerintah Inisiatif Rapat Sectoral

Ia mengatakan keselamatan adalah yang utama bagi masyarakat Indonesia, alasan tersebut yang mendasari TNI harus tampil segera untuk mengamankan masyarakat.

“Kita semua prihatin atas kejadian ini, apalagi saat ini kita dihadapkan pandemi Covid-19. Akibatnya masyarakat harus mengungsi hampir dua minggu dan terpencar,” ujarnya.

Ditegaskannya kejadian di Distrik Moskona Barat, menjadi bukti bahwa masih ada yang tidak sejalan dengan NKRI, Ia mengingatkan, Lodwick Mandacan sebagai kepala suku besar sudah mengikrarkan diri untuk bergabung dengan NKRI.

“Pengorbanan darah, air mata, tenaga, nyawa sudah habis-habisan dan sudah sepakat menjadi NKRI.

Hari ini kita sedang berjuang untuk anak cucu kita jangan sampai mereka tidak bisa sekolah karena kita terus terombang ambing dengan isu-isu Papua Merdeka, sudah hentikan,” tegas Pangdam.

Dikatakannya, pada tataran Provinsi, baik Pangdam, Gubernur dan Kalpoda telah bersepakat, bagaimana bersama-sama membangun SDM di Papua Barat.

“Mereka yang masih berteriak Papua Merdeka adalah mereka-mereka yang kalah bersaing, tidak mau bekerja keras, dan hanya bisa merongrong negara”.

“Kita tidak bisa memilih tempat untuk kita dilahirkan. Kebetulan kita lahir di Papua. Ya.. kita jadi orang Bintuni. Jangan dijadikan konflik. Perbedaan harus ditutup, kita dukung pemerintah daerah,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menghadirkan empat orang prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) yang merupakan asli warga Teluk Bintuni.

Baca juga: Kronologi Tukang Becak Bunuh Kekasih dan Buang ke Laut, sempat Tinggal dengan Jasad selama 5 Hari

“Ini bukti, kita sedang membangun SDM Papua. Lewat program Caba Otsus yang diinisiasi Gubernur, maka 1.000 prajurit Asli Orang Papua (OAP) akan kembali untuk membangun tanah Papua, Pemerintah telah memberikan banyak kesempatan, peluang untuk kita berkarya,” ucapnya.

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved