KKB Papua
Inilah DPO di Papua yang Kejahatannya Masih di Ingat Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
Kelompok Porum Wenda terkenal dengan aksi penyerangan Polsek pirem hingga penenmbangan terhadap romobongan Tito Karnavian saat menjabat Kapolda Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Sosok Purom Okiman Wenda hingga saat ini masih menjadi perburuan aparat keamanan lantaran aksi kekejamannya di Papua.
Purom Wenda adalah pimpinan Kelompok bersenjata yang sadis di Kabupaten Lanny Jaya.
Kekejaman kelompok Purom Wenda memang menjadi momok yang menakutkan bagi warga Papua.
Hampir seluruh korbannya ditembak di bagian kepala, leher dan dada. Ini menunjukan bahwa korban dihabisi dari jarak dekat dan tanpa perlawanan.
Baca juga: Inilah 5 Kabupaten di Papua yang Rawan Terjadi Aksi Penembakan oleh KKB
Purom Wenda juga seorang yang sangat membenci warga pendatang. Terbukti seluruh korban yang dihabisinya adalah warga pendatang.
Berdasarkan data Purom Wenda merupakan mantan anak buah Goliath Tabuni KKB yang menguasai wilayah Puncak Jaya.
Untuk membuktikan eksitensinya, Purom membentuk kelompok baru dengan merekrut anggoat dan mendirikan markas di kawasan Lanny Jaya.
Baca juga: Antisipasi Gangguan KKB, Polisi Tingkatkan Patroli
Nama Purom Wenda dan kelompoknya mulai terkenal setelah melakukan penyerangan Polsek Pirime pada 27 November 2012 lalu.
Dalam aksinya itu Tiga anggota Polsek dibantai secara sadis, bahkan 6 pucuk senjata api dibawa kabur.
Setelah kejadian penyerangan Polsek Pireme, Purom dkk pun melakukan penyerangan terhadap romobongan Kapolda Papua yang dijabat saat itu oleh Tito Karnavian.
Baca juga: Begini Kondisi Pos TNI Yonif 751 yang Diserang KKB di Nduga Hingga 2 Anggota Tertembak
Alhasil satu anak buahnya bernama Wandis Wanimbo tewas dalam kontak tembak.
Di bulan November tahun 2012, ia kembali menunjukan taringnya dengan menembak Ferdi Turuwalo seorang pekerja bangunan asal Toraja di kampung Dugom, Distrik Tiom.
Jenazah Ferdi ditemukan dengan luka tembak di kepala. Ini menunjukan bahwa Ferdi ditembak dari jarak sangat dekat.
30 Mei 2014 sore hari, kelompok Purom Wenda kembali beraksi di depan sebuah kios pengecer BBM, Distrik Tiom. Dia menembak mati seorang anggota Polri bernama Bripda Irfan yang sedang melintas.
Dua bulan kemudian, tepat 17 Juli 2014, seorang warga sipil bernama Nasito, asal Purbolinggo, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek ditembak di bagian leher di kampung Dugume, Distrik Tiom, Kab. Lanny Jaya.
Baca juga: Aparat Dalami Senjata Rampasan M16 yang Disita dari KKB di Puncak