ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kisah Pilu Fahmi yang Tak Bisa Berjalan, Pernah Dikubur Separuh Badan hingga ke Sekolah Merangkak

Orangtua Fahmi Sodik (15), telah melakukan beragam cara agar anaknya bisa berjalan selayaknya anak di usianya.

(KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)
Fahmi Sodik belajar berjalan menggunakan tongkat kayu dan bambu. Fahmi sebelumnya berjalan merangkak kemana-mana karena mengalami kelainan pada tungkai paha. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Orangtua Fahmi Sodik (15), telah melakukan beragam cara agar anaknya bisa berjalan selayaknya anak di usianya.

Sejak Fahmi berusia enam tahun, orangtuanya Sabber (57) dan Sajuni (45), warga Dusun Laok Gunung, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan membawa ke dukun untuk melakukan pijat dan terapi.

Bahkan pernah melakukan cara yang tak lumrah yakni dengan mengubur separuh badan Fahmi di depan rumah mereka.

Baca juga: Viral Video TNI Pukul Warga Sipil di Bali, Bermula Kepala Dandim Dipukul Lalu Anggota Tak Terima

Fahmi dikubur separuh badan selama delapan hari di siang hari. Saat itu mereka meyakini cara tersebut bisa membuat Fahmi bisa berjalan.

Ketika malam hari, mereka mengangkat tubuh sang anak agar Fahmi dapat beristirahat.

Dibawa ke dukun

Saat berusia 6 tahun, Fahmi pernah diterapi ke salah satu dukun di Pamekasan.

Di rumah dukun tersebut, Fahmi bersama ibunya Sajuni, harus menginap selama dua bulan. Namun tidak ada hasilnya.

"Menginap di rumah dukun dua bulan pernah. Bahkan dikubur separuh badan juga pernah. Keduanya tidak ada hasilnya," kata Sabber saat ditemui di rumahanya, Senin (23/8/2021).

Saat dikubur separuh badan, Fahmi menjadi tontonan warga dan teman-temannya.

Bahkan Fahmi menangis ketika awal-awal dikubur. 

"Sebetulnya saya tidak tega, tapi namanya usaha tetap harus ditempuh meskipun hasilnya nihil," ungkap Sabber.

Baca juga: Proses Evakuasi Pekerja PT Indo Papua Diwarnai Kontak Tembak, 3 Polisi Luka

Baca juga: Cekcok dengan Ibu, Anak Nekat Bakar Rumahnya dan sempat Kirim Pesan Bernada Ancaman

Dibawa ke RS

Sabber mengatakan, ada seseorang yang kemudian memberi tahunya untuk mengikat seluruh tubuh Fahmi menggunakan kain, seperti bayi waktu baru lahir.

Itu dilakukan selama kurang lebih tiga bulan saat Fahmi berusia 10 tahun. Cara ini juga tak ada hasilnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved