Webinar UNICEF
Cegah Bullying di Sekolah Neni, Djafar: Masih Banyak Guru yang Melukai Kepercayaan Diri Anak Papua
“Para peserta didik sebenarnya memiliki pengetahuan dasar, fungsi kami adalah memfasilitasi, bukan merasa sebagai satu satunya sumber pengetahuan"
Penulis: Arni Hisage | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tio Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Neni Djafar merupakan seorang guru yang tergerak hati untuk melawan kasus bullying dilingkungan sekolah.
Ia juga menjadi contoh bagi para tenaga pendidik di Tanah Papua untuk turut mencegah perundungan yang berdampak masa depan para peserta didik.
Baca juga: Mitra Muda UNICEF, Noviyanti May Agen Perubahaan Remaja Papua
“Saya punya tanggung jawab moril sebagai tenaga pendidik untuk menghentikan kasus yang selama ini terjadi dalam lingkungan kami,” kata Neni Djafar pada Webinar Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pencegahan Bullying di Sekolah yang disiarkan langsung oleh Tribun-Papua.com, Kamis (26/8/2021) Pagi.
Neni Djafar terus menggerakkan kampanye tersebut pada tempat pengabdiannya, yakni SMP Negeri 1, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
“Para peserta didik sebenarnya memiliki pengetahuan dasar, fungsi kami adalah memfasilitasi, bukan merasa sebagai satu satunya sumber pengetahuan,” jelas Neni Djafar.
Baca juga: Penguatan Karakter Penting Guna Cegah Bullying, Kalpin: Masih Banyak Guru Apatis
Baginya, anak-anak didiknya memiliki kreatifitas serta prilaku untuk menghargai sebuah perbedaan yang mungkin tidak diperhatikan oleh para tenaga pendidik lainnya.
Ia mengharapkan para guru dapat belajar tentang hal tersebut untuk tidak membuat peserta didik kehilangan kepercayaan diri.
“Masih banyak guru yang mengklaim seorang anak itu bodoh saat ia salah menjawab pertanyaan, itu melukai kepercayaan diri dari murid,” lanjut Neni Djafar.
Baca juga: PON XX Papua 2021 di Mata Putra Asli Port Numbay, Benhur Tomi Mano
Hal tersebut tentunya dapat membuat motivasi belajar dari para peserta didik dapat menurun, tutupnya. (*)
Catatan Foto : Tangkapan Layar Siaran Langsung Akun Tribun Papua.