Webinar UNICEF
Penguatan Karakter Penting Guna Cegah Bullying, Kalpin: Masih Banyak Guru Apatis
Pendidikan penguatan karakter diperlukan di Tanah Papua, hal tersebut agar para pemuda tidak melenceng dari budaya sopan dan santun selama ini.
Penulis: Arni Hisage | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tio Effendy
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pendidikan penguatan karakter sangat diperlukan oleh para peserta didik di Tanah Papua, hal tersebut agar para pemuda tidak melenceng dari budaya ketimuran Indonesia yang penuh akan sopan dan santun.
Saat ini, sedang berlangsung webinar tentang pendidikan kecakapan hidup dan pencegahan bullying di sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua beserta Yayasan Noken dan UNICEF Papua.
Baca juga: Selain Tenius Gwijangge, Pecatan TNI Juga Jadi Tokoh di KKB yang Berulah di Yahukimo
“Langkah pemerintah saat ini sudah memasukkan penguatan karakter dalam kurikulum, agar dapat diajarkan dalam setiap satuan pendidikan,” kata Kalpin selaku perwakilan LPMP Papua pada webinar yang disiarkan langsung oleh akun Youtube @Tribun Papua, Kamis (26/8/2021) Pagi.
Kalpin prihatin dengan tingkah laku anak-anak Papua yang saat ini menjadi sudah sangat banyak yang melenceng jauh ke arah yang negatif.
Baca juga: Ludah Pinang Penyebab Pemalangan Jalan oleh Warga di Ibu Kota Papua
“Harapannya dengan pendidikan karakter tersebut, pihak sekolah dapat mencegah kasus bullying yang saat ini marak terjadi dilingkungan tersebut,’ tegas pria yang sudah mengabdikan diri puluhan tahun sebagai tenaga pendidik tersebut.
Baca juga: Bupati Yahukimo Minta Pekerjaan Tetap Berjalan, Masyarakat Sepakat Mendukung Aparat dan Menolak KKB
“Saat anak-anak tidak menerima kasus bullying dari teman-temannya pasti dia akan dapat konsentrasi belajar dengan baik, dan menghasilkan masa depan Papua yang lebih cerah,” lanjut Kalpin.
Baginya peran seorang guru bukan hanya sekadar nilai akademik yang baik dari seorang murid namun juga tentang bagaimana tentang pembentukan karakter pada para peserta didiknya.
Baca juga: Penjaga Gereja Ditemukan Tidak Bernyawah Tanpa Busana
“Sebab, nantinya kita berharap ketika lulus dari sekolah, anak tersebut sudah punya bekal karakter yang baik untuk hidup dan mengabdi pada Tanah Papua,” tutup pria yang memiliki latar belakang guru olahraga tersebut. (*)
Catatan Foto : Tangkapan Layar Siaran Langsun Tribun-Papua.