KKB Papua
KKB Berulah di Wilayahnya, Bupati Yahukimo Tutup Tambang Emas Ilegal: Itu Daya Tarik
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli menduga salah satu alasan KKB berulah di wilayahnya karena keberadaan area penambangan emas ilegal.
Saat kejadian korban Henry naik motor bersama rekannya yang juga pegawai KPU Yahukimo, Kenan Mohi (38). Mereka berdua lalu diadang orang tak dikenal dan dimintai KTP saat melinta di dekat jembatan
Ketika akan menyerahkan KTP, Henry langsung ditikam dari belakang menggunakan senjata tajam. Setelah itu pelaku kabur ke hutan.
Baca juga: KKB Tenius Gwijangge Jadi Otak Pelaku Teror di Dekai dalam 2 Minggu Terakhir, Aparat Susun Strategi
Baca juga: Bupati Yahukimo Didimus Yahuli Minta Proses Pembangunan Jalan dan Jembatan Tak Dihentikan karena KKB
Berkomplot membakar ATM di Distrik Dekai
Sebulan setelah kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan terduga pelaku bernama Arief Sonyap alias Koroway.
Ariel diamankan saat acara bakti sosial di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Tak hanya dalam kasus itu saja. Senat dan Ariel, keduanya sempat berkomplot dalam kasus pembakaran ATM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 30 November 2019.
Disebutkan bahwa Senaf Soll yang telah berstatus sebagai buron itu mengajak terdakwa Ariel Sonyap alias Koroway untuk membakar bank.
Polda Papua juga masih mengusut dugaan keterlibatan kelompok Senat Soll dalam kasus yang menewaskan dua anggota TNI Yonif Linud 432 Kostrad di Dekai.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan pengejaran diintensifkan karena selain menewaskan dua prajurit TNI, kelompok Senat Soll juga membawa kabur dua pucuk senjata api organik beserta amunisinya.
Anggota KKB dinilai terlatih
Sementara itu Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani mengatakan sudah membaca peta kekuatan KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Menurutnya kelompok mereka terdiri dari 30 orang dan sudah bercampur dengan masyarakat sekitar. Termasuk mereka yang datang dari Kabupaten Nduga.
"Kalau hitungan saya di sini kira-kira sekitar 30 orang. Mereka sudah bercampur," ujar Faisal.
Faisal juga menjelaskan berdasarkan kontak senjata pada Senin (23/8/2021), ia menilai jika para penembak KKB sudah terlatih.
"Kemarin (saat Satgas Nemangkawi) ditembaki itu kan tembakannya ngumpul, cuma karena kami pakai mobil armor jadi tidak tembus. Tembakannya ngumpul artinya senjata terbidik semua dan yang gunakan sangat terlatih," kata dia.