KKB Papua
11 Insiden KKB Jelang PON XX di Tanah Papua
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX menyisakan 29 hari lagi. Namun, sejumlah kasus kekerasan terus terjadi di tanah Papua dilakukan oleh KKB.
Dalam keterangan tertulisnya, Juru Bicara BIN, Wawan Purwanto mengatakan kontak senjata terjadi saat Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri sedang melakukan patroli menuju Desa Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Pada saat melakukan perjalanan, sekira pukul 15.50 WIT, Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri diadang kelompok KKB.
Aksi baku tembak pun terjadi di sekitar gereja Desa Dambet, Beoga, Puncak.
13 Mei 2021
Kontak tembak antara tim gabungan TNI-Polri dan KKB di Kabupaten Puncak mengakibatkan satu KKB pemimpin Lekagak Telenggen tewas.
Baca juga: OPM Nyatakan Sikap, Pangdam Kasuari: Mereka Hanya Cari Panggung
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi pukul 12.30 WIT.
Sementara itu, Kepala Humas Satgas Nemangkawi Komisaris Besar Iqbal Alqudusy memaparkan, berdasarkan pemeriksaan identitas, terungkap nama anggota KKB yang tewas adalah Welenggen Tabuni.
28 Mei 2021
Penyerangan pos Polisi Oksamol di Kabupaten Pegunungan Bintang mengakibatkan Kepala Kepolisian Subsektor Oksamol gugur.
Polsubsektor Oksamol merupakan bagian dari Polsek Kiwirok yang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).
3 Juni 2021
KKB menembak mati seorang warga di Kmapung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. Lebih dari 1.000 warga mengungsi.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB), menembak mati seorang karyawan bangunan, Habel Halenti (30), di kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua.

Akibat gangguan keamanan tersebut, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
Namun, hingga kini data jumlah pengungsi dari Polda Papua dan Komnas HAM wilayah Papua berbeda. Data Polda Papua menyebutkan 1.762 orang mengungsi, sementara Komnas HAM menyebutkan 3.019 orang mengungsi.