Papua Terkini
DPR Papua Pertanyakan IPDN yang Diduga Bermain dalam Penerimaan Calon Praja
Penerimaan IPDN afirmasi harus ditinjau kembali agar daerah yang mendapatkan kuota dan terakomodir secara baik.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua mempertanyakan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terkait kejelasan hasil calon siswa afirmasi Kabupaten Tolikara, yang diduga telah dihilangkan.
“Saya tuntut hak mereka, kalau sampai belum ada kejelasan, saya akan kejar terus,” kata Ketua Komisi V DPR Papua, Timeles Yikwa di Jayapura, Rabu (8/9/21).
Yikwa mengatakan seharusnya kuota untuk Kabupaten Tolikara ada dua.
Sementara ada tiga anak asli kabupaten tersebut yang lolos seleksi hingga tes penentuan akhir (pantukhir) yakni Ray Jecklin Jikwa, Jeckson Limose dan Clarence Anugrah Kogoya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Menko PMK Muhadjir Efendy Kunjungi Jayapura Hari Ini, Persiapan PON XX?
Baca juga: Datangi MRP, PAL Ancam Palang Kampus IPDN yang Diduga Bermain Penerimaan Praja

Namun di saat pengumuman hasil pantukhir, ketiga nama tersebut tidak ada, dan diduga telah diganti dengan dua nama lain untuk mengisi formasi IPDN dari Kabupaten Tolikara.
“Itu nama-nama darimana? Ini kan tidak benar,” tanya Yikwa, kesal.
Kata dia, penerimaan IPDN afirmasi harus ditinjau kembali agar daerah yang mendapatkan kuota dan terakomodir secara baik.
"Contohnya kuota di Tolikara, itu harusnya anak asli Tolikara yang dapat dengan tujuan ketika selesai sekolah ia dapat mengurus pemerintahan di daerahnya sendiri,” katanya.
Yikwa menyatakan akan mecaritahu ke pihak terkait, dalam proses seleksi tersebut soal penyebab sebenarnya.
“Kita akan kejar dan mencari tahu ini kesalahan ada dimana, entah di BKD, tim seleksi atau ada di mana, akan kami telusuri."
"Kalaupun ini keputusan dari pemerintah pusat dalam hal ini Mendagri, saya kira beliau orang yang berpengalaman dan sudah mengabdi di Papua,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan Pemuda Adat Lepago (PAL) menggelar aksi massa di halaman kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (7/9/2021).
Mereka protes terhadap Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), yang diduga ada oknum-oknum tertentu bermain di dalam, hingga berakibat sulitnya anak-anak asli Papua masuk dalam tahapan seleksi penerimaan mahasiswa di kampus tersebut, tahun ini.
Kordinator Aksi PAL, Musa Moses Wilyam Serela, mengatakan penerimaan calon praja di IPDN yang berada di Jayapura, tidak sesuai formasi dalam afirmasi Orang Asli Papua (OAP).
"Menurut kami soal seleksi ini sudah beberapa kali terjadi ada saja oknum-oknum yang bermain dalam proses penerimaan IPDN di Papua," ujarnya kepada Tribun-Papua.com. (*)