4 Fakta Ribuan Burung Pipit Jatuh dan Terkapar di Bali: Ini Kesaksian Warga hingga Penjelasan BKSD
Ribuan burung Pipit mendadak mati dan berjatuhan di area kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
TRIBUN-PAPUA.COM - Ribuan burung Pipit mendadak mati dan berjatuhan di area kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan saat terlihat ribuan burung Pipit itu berjatuhan ke tanah.
Otoritas kesehatan setempat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun memberi tanggapan.
Tak hanya itu, perekam video ribuan burung Pipit berjatuhan juga memberi kesaksian.
Baca juga: 2 Hari Tak Terlihat, Pasutri dan Balitanya Ditemukan Tewas di Tumpukan Baju oleh Bosnya
Baca juga: Turun Gunung, Bupati Maybrat Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Hoaks
Dihimpun Tribunnews.com, Jumat (10/9/2021), berikut fakta-fakta dari ribuan burung Pipit yang jatuh di Gianyar:
1. Direkam oleh Warga
Momen ribuan burung Pipit mendadak mati dan jatuh di kuburan Banjar Sema itu direkam oleh seorang warga bernama Kadek Sutika.
Dikutip dari Kompas.com, Kadek mengatakan ribuan burung Pipit itu mendadak jatuh pada Kamis (9/9/2021).
Jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.
"Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan lebih," kata Sutika saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).
Kadek mengatakan dirinya secara tidak sengaja merekam peristiwa itu.
Awalnya, ia berkendara menuju rumah temannya sekitar pukul 08.00 Wita.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan lebat.
Ia pun kemudian putar balik ke rumah.
Saat dalam perjalanan putar balik itu, ia melihat warga bergerombol di area pekuburan.