ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Barat Terkini

BREAKING NEWS: Ratusan Pengendara Terpaksa Dorong Kendaraan di Ruas Kilometer 14 Sorong Papua Barat

"Hujan deras ini sekitar dua jam, namun intensitas hujan cukup tinggi, yang membuat air meluap ke jalan dan mengakibatkan banjir," kata Yan Sundoy.

Penulis: Safwan Ashari Raharu | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Safwan Raharusun
Kondisi terkini di ruas jalan kilo meter 14 Kota Sorong, Papua Barat. 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Ratusan pengendara baik roda dua dan roda empat di Kilo Meter 14, Kota Sorong, Papua Barat, terjebak banjir setinggi lutut orang dewasa.

Akibatnya, sepanjang ruas Jalan Raya Klamono Kilo Meter 14, Kota Sorong, mengalami kemacetan.

Yan Sundoy (33), Warga Kota Sorong mengaku, banjir yang terjadi di Kilo Meter 14 sudah sejak pukul 14.00 WIT.

Baca juga: Bupati Maybrat Ingatkan Warganya: Kita NKRI, jika Ada Hasutan Tak Usah Terpengaruh

"Hujan deras ini sekitar dua jam, namun intensitas hujan cukup tinggi, yang membuat air meluap ke jalan dan mengakibatkan banjir," ujar Sundoy, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (11/9/2021).

Ia mengaku, hujan deras yang menerjang Kota Sorong, kondisi jalan di Kilo Meter 14 tidak tampak parah seperti ini.

"Baru pernah terjadi di sepanjang ruas jalan Kilo Meter 14 ini," tuturnya.

Sebagai masyarakat, pihaknya meminta agar kejadian hari ini menjadi bahan evaluasi bagi masyarakat Pemerintah Kota Sorong.

"Terutama selokan-selokan di Kota Sorong, sebab hampir beberapa titik yang menjadi langganan banjir, pasti bermasalah pada saluran air," ucapnya.

Baca juga: Persipura Kalah 2 Kali Berturut-turut, Pelatih Persela Singgung karena Ketiadaan Boaz Solossa

Selain itu, ia mengaku, sudah sekira satu jam lebih dirinya terjebak macet.

"Hanya untuk lewat banjir yang sekitar 200 meter, saya tunggu sudah sekitar satu jam," kata Sundoy.

Hutan Lindung Dirusak

Tak hanya itu, Sundoy menuturkan, ruas jalan kilo meter 14, lokasinya bersebelahan langsung dengan hutan lindung.

"Namanya saja hutan lindung, namun kita sudah sering melihat orang keluar masuk membawa sensor," ungkapnya.

"Jadi nama saja hutan lindung, tetapi kayu-kayunya sudah habis. Dan berimbas ke banjir di jalan,"

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved