KKB Papua
Tragedi Penyerangan Tenaga Kesehatan di Pegubin, Ratusan Rekan Seprofesi Korban Turun Jalan
250 orang tenaga medis menggelar aksi bakar lilin sebagai bentuk solidaritas tragedi penyerangan dan pembunuhan rekan seprofesinya di Distrik Kiwirok.
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Ri
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – 250 orang tenaga medis menggelar aksi bakar lilin di taman Imbi Kota Jayapura, Selasa (21/9/2021) malam.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas pascatragedi penyerangan dan pembunuhan rekan seprofesinya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, 13 September 2021 lalu.
Aksi bakar lilin itu juga sebagai sikap keprihatinan dan meminta keadilan.
Baca juga: Tertembak di Kepala, 1 Anggota TNI AD Tewas di Tangan KKB saat Evakuasi Jenazah Suster Gabriella
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Papua, dr Isak Tukayo mengatakan, deklarasi bentuk menolak atas tindakan kekerasan.
"ada dua poin yakni keprihatinan terhadap aksi kekerasan, dan tmenolak kekerasan termasuk jaminan bagi tenaga kesehatan," ucapnya di Taman Imbi, Selasa (21/9/2021).
Bukan hanya perawat yang terlibat, melainkan kata isak seluruh elemnt tenaga kesehatan pun turun langsung dalam aksi tersebut.
"Seluruh tenaga ikatan dokter dan organisasi provinsi kesehatan ikut andil dalam kegiatan ini," jelasnya.
Isak berharap agar kasus kekerasan terhadap tenaga kesejhatan tidak terjadi lagi.
"Untuk saat ini kami belum mendapat laporan terkait dengan berapa banyak nakes yang telah dievakuasi," jawabnya.
Baca juga: Praktisi Hukum Buka Suara Soal Pembantaia Sadis KKB terhadap Suster di Kiwirok Pegunungan Bintang
"Hanya di distrik Kiwirok yang dievakuasi, karena tidak semua. Sedikit mengalami kesulitan juga dalam menghubungi teman-teman kami," tambahnya.
Sekadar informasi tambahan yang diperoleh Tribun-Papua.com, nantinya empat point deklarasi yang telah dipaparkan ini akan diberikan kepada gubernur dan kementrian. (*)