Viral Video Pria Joget di Tugu Puncak Gunung Merbabu, Pengelola Sebut Pendaki Lewat Jalur Tak Resmi

TRIBUN-PAPUA.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pendaki berjoget di sebuah tugu di puncak Triangulasi Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Diketahui, video dan foto itu viral setelah diunggah akun Instagram @btn_gn_merbabu, Rabu (6/10/20201).

Bahkan, video tersebut sudah disukai lebih dari 2.800 pengguna Instagram dan dikomentari lebih dari 500 orang, pada Kamis (7/10/2021) siang.

Baca juga: Tidak Diurus Pemilik, 3 Buaya Lepas dari Penangkaran yang Terbengkalai hingga Dipasang Garis Polisi

Baca juga: Bigmatch Pekan ke-7 Liga 1 2021: Persipura Vs Persebaya, Bhayangkara Vs Persib, Persija Vs Arema

Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) Johan Setiawan membenarkan adanya video pendaki berjoget di puncak Gunung Merbabu.

Johan mengaku tidak mengetahui pendaki itu naik ke puncak Gunung Merbabu melalui jalur pendakian mana.

Pasalnya, kata Johan, ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu.

Tetapi baru satu jalur yang telah dibuka dengan pengawasan ketat yakni di Thekelan.

"Kita tidak tahu dia lewat jalur mana masuknya. Tapi yang viral itu foto dan video puncak di tugunya. Kalau di tugu itu di semua jalur. Kita tidak tahu dia lewat mana," kata Johan dihubungi Kompas.com, Kamis.

Dia menerangkan, telah membuka jalur pendakian Gunung Merbabu pada 5 Oktober 2021 di Thekelan.

Pada hari pertama pembukaan itu pendaki yang masuk melalui jalur Thekelan ada sekitar 40 orang.

Tetapi yang konfirmasi naik hanya 19 orang.

"Video itu viralnya sehari setelah kita buka jalur pendakian tanggal 6 Oktober 2021. Tapi sudah kita cek di aplikasi booking online kita foto mereka tidak terdaftar di booking online Thekelan yang naik tanggal 5 Oktober itu," ungkap dia.

Baca juga: Menpora Amali Berharap Kontingen PON Papua Terapkan Karantina Saat Tiba di Daerah Masing-Masing

Pihaknya menduga pendaki yang videonya viral karena berjoget di puncak Gunung Merbabu itu masuk melalui jalur lain yang tak resmi.

"Jadi kemungkinan mereka masuk melalui jalur lain atau menerobos," tambah dia.

Johan mengatakan, akan memperketat jalur pendakian selain melalui aplikasi booking online terhadap para pendaki sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.