ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Fakta Penjual Jamu di Blitar Ditemukan Tewas di Kamar, Suaminya Ditemukan Pingsan Jatuh dari Tebing

Seorang wanita penjual jamu, Evi Novianti (57) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan anaknya tewas di tempat tidur.

capitalfm.co.ke
Ilustrasi garis polisi - Seorang wanita penjual jamu, Evi Novianti (57) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan anaknya tewas di tempat tidur. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang wanita penjual jamu, Evi Novianti (57) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan anaknya tewas di tempat tidur.

Sementara suami korban, Basuki (62)  ditemukan pingsan di tebing sungai 500 meter dari rumahnya

Dalam rumah korban yang berada di Dusun Plosorejo, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Blitar, polisi menemukan linggis yang berlumuran darah.

Dikutip Tribunnews dari Surya, polisi meminta keterangan resmi suami korban, Basuki yang merupakan saksi kunci kasus pembunuhan tersebut.

Hal ini beralasan karena Basuki masih dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, setelah ditemukan pingsan di tebing sungai, beberapa saat setelah jasad istrinya ditemukan.

Baca juga: Anggota Polrestabes Medan Nyamar, Tangkap Oknum TNI yang Jual 1 Kg Sabu

Baca juga: Penyelidikan Pedagang Jadi Tersangka seusai Dianiaya Preman Tak Profesional, Kapolsek akan Dicopot

Beberapa saat sebelum ditemukan pingsan di tebing sungai, Basuki masih berlihat duduk di depan rumahnya.

Baru ketika anaknya datang dan menemukan ibunya tewas di kamar, Basuki langsung menghilang.

AKP Aditya Yudho, Kasat Reskrim Polres Blitar mengungkapkan hingga kini pihaknya belum bisa mendapat keterangan resmi dari Basuki.

"Dia (Basuki) masih dirawat di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan. Dan kami tidak memaksanya," kata AKP Aditya Yudho, pada Selasa (12/10/2021).

Aditya tidak menampik kalau petugas sudah sempat mengobrol dengan Basuki selama dalam perawatan medis. Sebab setelah dirawat empat hari di rumah sakit, kondisi Basuki mulai membaik.

Berikut fakta-faktanya;

1. Sering cek-cok

Kepada polisi Basuki sempat curhat kalau rumah tangganya yang sudah dijalaninya puluhan tahun akhir-akhir ini sering ada masalah.

Ujung-ujungnya, meski tidak sampai pisah ranjang namun istrinya tak mau tidur sekamar dengannya.

Akhir-akhir ini, istrinya sering tidur di kamar anaknya. Namun Basuki mengaku tetap ingin mempertahankan rumah tangganya meski ada kabar kurang sedap yaitu adanya isu tentang pihak ketiga yang masuk ke rumah tangganya.

"Kalau pengakuannya itu, ia sering cekcok mulut dengan istrinya akhir-akhir ini karena cemburu. Ia tidak menyebutkan jelas penyebabnya namun ia mengaku sering memergoki istrinya WA-an dengan orang lain. Namun setiap kali ditegur, korban marah hingga memicu pertengkaran," paparnya.

Baca juga: Disorda Papua Siapkan Tim Khusus untuk Rawat Venue setelah PON dan Peparnas di Papua Berakhir

2. Ditanya siapa pembunuhnya, Basuki langsung pusing

Ketika polisi sempat bertanya siapa yang membunuh, Basuki mendadak menghentikan obrolan karena mengaku mendadak pusing. Akhirnya, petugas tidak meneruskan pertanyaan karena menghormati kondisi kesehatannya.

Namun, Basuki juga mengaku kalau ia tak ada niatan sampai berbuat sekeji itu walaupun sering cekcok dengan istrinya.

"Begitu juga, ia juga mengaku kalau tidak ada maksud untuk melakukan percobaan bunuh diri. Katanya, ia ditemukan pingsan di tepi sungai dengan banyak luka itu karena terjatuh, bukan mengakhiri hidupnya," ungkapnya.

3. Menunggu hasil labfor

Selain masih menunggu perkembangan kesehatan Basuki agar segera bisa dimintai keterangan, petugas juga menunggu hasil labfor Polda Jatim.

Sebab darah yang ditemukan di linggis di rumah korban, sudah diperiksa di labfor dan hasilnya belum keluar.

Hasil dari labfor itu yang juga penting juga untuk menguak dugaan pembunuhan yang menggegerkan ini.

Kalau benar darah yang menempel di linggis merupakan darah korban, itu artinya pelaku menganiaya korban dengan benda tersebut. Juga, penting untuk mengetahui siapa pemilik linggis itu. "Kami belum bisa memastikan karena menunggu hasil lab tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Saksikan Istrinya Diserang Harimau, Sugiono Lempari Getah Karet dan Selamatkan Korban

Baca juga: Anggota Polrestabes Medan Nyamar, Tangkap Oknum TNI yang Jual 1 Kg Sabu

4. Ditemukan kejanggalan

Ada kejanggalan terungkap dalam tragedi tewasnya penjual jamu keliling atau bakul jamu di Blitar masih menjadi misteri.

Bakul jamu bernama Elvi Nivianti (57) tewas bersimbah darah dalam kondisi telentang di atas tempat tidur kamar anak yang serumah dengannya di Dusun Plosorejo, Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Saat ditemukan warga, terdapat banyak luka seperti bekas dihantam benda tumpul di tubuhnya.

Saking banyaknya darah yang keluar membuat kasurnya sampai basah.

Menurut Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin, belum diketahui pasti kapan kejadian pembunuhan terhadap Elvi.

Namun kondisi perempuan itu baru diketahui oleh anaknya, Bagas (30), Rabu (06/10) sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat itu, Bagas baru pulang kerja shift dua sehingga sampai di rumah hampir tengah malam.

Ia bekerja di pabrik tripleks di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun atau berjarak sekitar 2 KM dari rumahnya.

"Begitu membuka pintu kamarnya, Bagas kaget karena ibunya bersimbah darah," tutur Burhanudin.

Melihat ibunya tergeletak bersimbah darah, Bagas langsung menjerit histeris hingga mengagetkan kakaknya, Rian yang tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar ibunya.

Rian langsung melompat dari kamar tidurnya dan mendatangi adiknya, yang menjerit histeris tersebut.

"Bersamaan itu, tetangganya juga mendengar jeritan (Bagas) sehingga berdatangan," ungkapnya.

Baca juga: Diduga Kabur saat Karantina di Wisma Atlet, Rachel Vennya Terancam Penjara dan Denda Rp100 Juta

Baca juga: Alasan Ayah Aniaya Bocah 13 Tahun hingga Tewas dan Sebut Korban Terjatuh saat Main Layangan

Selain Rian, tetangganya yang datang pertama adalah Suyanto (67), yang rumahnya di sebelah kanan rumah korban. Mereka panik karena tanpa tendengar suara apapun, tiba-tiba korban ditemukan tewas.

Kondisi Rian yang mengaku tidak mengetahui apa yang dialami ibunya cukup menngherankan.

Hal ini beralasan karena Rian dan istrinya Rian dan istrinya kamarnya juga berdekatan atau hanya bersebelahan dengan kamar tempat korban tewas.

Suami jatuh dari tebing

Saat jasad korban ditemukan, suaminya tidak ada di tempat.

Suami korban sempat dilihat anaknya, Bagas saat baru pulang dari kerja

"Dalam situasi panik malam itu, anaknya sempat menanyakan keberadaan bapaknya. Katanya, saat anaknya datang dari kerja, masih sempat melihat bapaknya duduk di bantalan kereta api depan rumahnya karena memang rumah mereka berdekatan dengan rel KA," paparnya.

Namun beberapa menit kemudian atau bersamaan istrinya ditemukan tak bernyawa oleh anaknya, suaminya langsung menghilang.

"Malam itu atau sampai dini hari, warga mencari namun tidak menemukan keberadaannya meski sudah dicari ke mana-mana," tuturnya.

Pencarian terhadap Basuki akhirnya juga melibatkan polisi tetap tetap tidak ditemukan.

Basuki baru ditemukan dalam kondisi terluka parah, Kamis (7/10) pagi, karena terjatuh dari plengsengan Sungai Gelondong, sekitar 500 meter dari rumahnya.

Tubuhnya ditemukan seperti baru terperosok di tebing sungai yang sudah diplengseng dengan bebatuan.

Entah karena diduga akan melakukan percobaan bunuh diri atau apa, banyak luka di tubuhnya karena diduga terbentur bebatuan.

"Yang menemukan adalah petugas KAI yang sedang mengecek bantalan KA sambil berjalan kaki. Ia melihat ada tubuh tergeletak di tepi sungai," ujar warga.

"Korban (Basuki) selamat namun kondisinya pingsan saat ditemukan. Sebab, di tubuhnya terdapat banyak luka. Luka itu karena diduga terkena benturan plengsengan batu di sungai itu," kata Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin.

Baca juga: Anggota Polrestabes Medan Nyamar, Tangkap Oknum TNI yang Jual 1 Kg Sabu

Apakah Basuki yang membunuh istrinya?

Polisi belum memastikan hal itu meski diakui beberapa waktu belakangan sangs uami sering cekcok dengan istrinya.

Saat melakukan olah TKP itu, petugas menemukan palu dan linggis di dapur rumah korban. Yang mengagetkan petugas, ada darah di palu dan lingis itu.

Apakah benda itu yang dipakai untuk menghabisi korban, petugas belum bisa memastikan.

"Kedua benda itu diamankan karena ditemukan ada darahnya. Itu masih dalam pendalaman," ungkapnya.

Meski sudah menemukan palu dan lingis yang diduga dipakai menghabisi korban, namun petugas masih terus melakukan olah TKP, Kamis (7/10/2021) pagi.

(*)

Berita daerah lainnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pembunuh Bakul Jamu di Blitar Belum Terungkap, Suami Mendadak Pusing saat Ditanya, ini Reaksi Polisi

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved