ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Detik-detik Siswa Susur Sungai Tenggelam Terungkap, Saksi: Ada yang Terpleset yang Lain Terseret

Kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur yang diikuti ratusan siswa dari MTs Harapan Baru Cijantung, Ciamis, berubah menjadi tragedi.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Tim gabungan SAR, BPBD, TNI dan Polri Ciamis sedang mengevakuasi 10 siswa MTs tewas tenggelam di Sungai Cileueur Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021) malam. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur yang diikuti ratusan siswa dari MTs Harapan Baru Cijantung, Ciamis, Jumat (15/10/2021) berubah menjadi tragedi.

Detik-detik peristiwa maut itu disaksikan langsung oleh beberapa pemancing yang ada di dekat lokasi.

Para pemancing ini pula yang membantu menyelamatkan para korban tenggelam.

Diketahui dari mereka, ternyata korban tenggelam di Leuwi Ili tersebut jumlahnya sampai 25 orang.

14 orang berhasil diselamatkan sementara 11 lainnya ditemukan sudah meninggal setelah tenggelam di Leuwi Ili.

Baca juga: Kata Korban Selamat Susur Sungai di Ciamis, Ternyata Direncanakan Dadakan dan Semua Siswa Wajib Ikut

Baca juga: Bos Indomaret Tewas Tertimpa Truk Kontainer yang Terbalik, Polisi Buru Sopir yang Kabur

Ketika itu, empat pemancing sedang nongkrong di sekitar tempat kejadian.

Masing-masing Yadi Surya (23) warga Dusun Bojong Nangoh, Desa Utama dan rekannya Alfin, Yayan, serta Raihan.

“Yang duluan mancing adalah Alfin, dia sekitar pukul 14.00 sudah di lokasi. Saya menyusul kemudian. Di lokasi kejadian sudah banyak siswa berpakaian pramuka, katanya ada kegiatan mau nyebrang sungai,” ujar Yadi Surya kepada Tribun di lokasi kejadian Leuwi Ili Sabtu (16/10/2021) siang.

Informasi nya ada 150 siswa dan guru pembimbing yang mengikuti kegiatan.

Mau menyeberang dari arah barat menuju timur.

“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan nyebrang karena batunya licin. Kami sudah larang jangan nyebrang. Dan lagi kalau mereka nyebrang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing. Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin. Dan hari itu kan Jumat,” katanya.

Rombongan siswa dan pembimbing tersebut tetap menyeberang ramai-ramai sambil berpegangan tangan, di lokasi ruas sungai yang akan diseberangi sudah dipasangi patok dua titik potongan bambu.

Baca juga: Fakta Susur Sungai yang Tewaskan 11 Siswa di Ciamis, Ini Instruksi Gubernur hingga Sanksi Sekolah

Baca juga: Farhan Kabur saat Teman-temannya Susur Sungai : Kata Tukang Mancing Tempatnya Angker

Mungkin sebelumnya ada survei dulu, titik penyeberangan tersebut di ujung Leuwi Ili di lokasi yang agak dangkal.

“Tetapi saat melakukan penyeberangan secara beruntun dan berpegangan tangan tersebut. Ada yang terpleset dan tenggelam, yang lain juga ikut terseret ke arah palung air yang dalam. Suasana menjadi panik. Awalnya tidak diketahui berapa  jumlah yang tenggelam,” ujar Yadi, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas TPR Terminal Ciamis tersebut.

Menyaksikan ada banyak siswa berikut guru pembimbing yang tenggelam terseret arus Leuwi Ili tersebut, Yadi bersama tiga rekannya langsung mencebur masuk Leuwi menyelamat siswa yang sedang mulai tenggelam.

“Saya berhasil menyelamatkan lima orang semuanya laki-laki. Tiga diantaranya adalah guru pembimbing. Ada yang sampai kesurupan, ngomong yang tidak dimengerti,” ujarnya.

Sementara Alfin, menurut Yadi berhasil penyelamatkan 7 orang siswa.

Yayan dan Raihan masing-masing seorang.

Dari 14 orang berhasil diselamatkan tersebut 2 orang kondisinya kritis mungkin karena banyak menelan air sungai.

“Waktu itu sekitar pukul 15.30. Yang tenggelam itu mereka yang berada di bagian tengah. Yang sudah lolos menyeberang dan yang belum menyeberang, pada naik ke atas tanggul sungai dan kemudian langsung ke sekolah termasuk yang berhasil diselamatkan kecuali yang dua yang kondisinya kritis dibawa ke rumah sakit,” ujar Yadi.

Menurut Yadi, semula diperkirakan sudah tidak ada masalah, karena sudah ada 14 orang yang berhasil diselamatkan.

Mungkin kemudian di sekolah diabsen siapa ternyata masih banyak yang tidak kembali ke sekolah.

Baca juga: Kata Korban Selamat Susur Sungai di Ciamis, Ternyata Direncanakan Dadakan dan Semua Siswa Wajib Ikut

Awalnya disebut 8 orang, kemudian berubah lagi jadi 9 bahkan terakhir 11 orang.

Lantaran masih ada 11 orang yang belum pulang ke sekolah, akhirnya menjelang magrib tim SAR berdatangan ke lokasi.

Melakukan pencarian bersama warga dengan cara menyelam.

Secara berturut sampai pukul 21.00 malam satu persatu siswa yang semula dinyatakan hilang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di palung leuwi yang cukup dalam sampai 3 meter kedalamannya. Dan berhasil dievakuasi.

“Jadi total sebenarnya ada 25 orang yang tenggelam di leuwi, 14 berhasil diselamatkan dan 11 orang ditemukan sudah meninggal,” katanya.

Dan Yadi bersama ketiga rekannya tersebut, Sabtu (16/10/2021) siang termasuk saksi yang dimintai keterangan oleh petugas.

(*)

Berita Tragedi Susur Sungai lainnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved