Sejarah PKI
Kisah Musso, Pimpinan PKI Madiun yang Dieksekusi Mati Sebelum G30S
Kaum komunis berambisi untuk memegang pimpinan pemerintahan dan mereka ingin mendirikan front nasional.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kisah Musso, Ketua PKI pada era awal rezim Soekarno yang melakukan pemberontakan pada 1948.
Nama Musso tak lepas dari pemberontakan PKI Madiun.
Ia dituduh sebagai dalang dalam aksi pemberontakan tersebut. Bersama dengan mantan perdana menteri Amir Sjarifuddin yang ingin menggulingkan rezim Seokarno kala itu.
Aksi pemberontakan PKI Madiun ini terjadi jauh sebelum G30 September 1965. Gerakan pemberontakan yang sama untuk merusak Republik Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel dengan judul"Muso, Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun". Bangsa Indonesia mengalami beberapa pergolakan besar setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca juga: Sintong Pandjaitan Pimpin Penumpasan PKI Tapi Namanya Tak Ada di Film G30S, Sejarah Dikaburkan?
Salah satu pemberontakan yang terjadi adalah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, Jawa Timur pada September 1948.
Gerakan pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.
Dalam pemberontakan tersebut, ingin mengganti ideologi Pancasila dan membentuk Republik Soviet Indonesia.
Pemimpin pemberontakan PKI di Madiun adalah Munawar alias Musso.
Membangkitkan PKI
Dalam buku Madiun 1948: PKI Bergerak (2011) karya Harry A. Poeze, Muso merupakan salah satu pemimpin PKI di awal 1920.
Pada 3 Agustus 1948, Muso kembali ke Indonesia setelah menetap di Moskow, Uni Soviet sejak 1926. Pada 10 Agustus, menuju dan menginap di Solo kediaman Wikana (gubernur militer).
Kedatangan Muso ke Indonesia adalah pembawa amanat Moskow sejak berangkat ke Uni Soviet.
Atas intruksi Moskow, ia mendirikan PKI muda.
Muso dikenal sebagai orang yang bersifat otoriter dan tidak sabar.