ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah PKI

Kisah Musso, Pimpinan PKI Madiun yang Dieksekusi Mati Sebelum G30S

Kaum komunis berambisi untuk memegang pimpinan pemerintahan dan mereka ingin mendirikan front nasional.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Musso, Ketua PKI pada era awal rezim Soekarno yang melakukan pemberontakan pada 1948 di Madiun atau Pemberontakan PKI Madiun. 

Bagi Moskow, justru sifat itulah yang diutamakan.

Baca juga: Kisah Soekarno Sedih Atas G30S PKI: Jenderal Kesayangan Terkubur Kaku di Lubang Buaya

Maka dengan kepulangannya itu, ia bisa memperkirakan perlawanan dari kalangan kawan-kawan sehaluannya.

Moskow memandang perlu mengirim utusan ke Republik untuk menyelaraskan haluan kaum komunis Indonesia dengan garis komunis internasional.

Kader dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). (Dok: Dipa Nusantara Aidit)
Kader dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). (Dok: Dipa Nusantara Aidit) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Karena itu, Muso mendapat mandat dari Kominform untuk memimpin gerakan komunis di Indonesia.

Dengan haluan baru PKI harus menghindarkan Indonesia jatuh ke dalam lingkungan pengaruh Amerika.

Kedatangan Muso membawa perubahan besar bagi gerakan komunis di Indonesia.

Setelah tiba di Indonesia, Muso langsung menyusun doktrin bagi kekuatan komunis di Indonesia yang diberi nama "Jalan Baru untuk Indonesia".

Sesuai dengan doktrinnya, pada Agustus 1948 Partai Sosialis yang dipimpin Amir Syarifuddin dan Partai Buruh berfusi dengan PKI

Pada bulan yang sama, Muso mengadakan pembaharuan struktur organisasi Politbiro PKI.

Muso mengecam keras kebijakan pemerintahan Kabinet Hatta. Ia mengatakan bahwa dalam tahap perjuangan demokrasi baru, masih digunakan segenap aliran.

Baca juga: Kisah Letjen MT Haryono Korban G30S, Fasih 3 Bahasa dan Dimusuhi PKI

Akan tetapi pada kurun waktu tertentu mereka harus disingkirkan, karena hanya orang-orang PKI yang mampu menyelesaikan revolusi di Indonesia.

Pemberontakan di Madiun

Sejak awal September 1948, Muso bersama beberapa pimpinan PKI berkeliling ke daerah-daerah di Jawa, seperti Solo, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo.

Dikutip buku Sejarah Daerah Jawa Timur (1978), ketika Muso dan Amir Syarifuddin berada di Purwodadi mendengar kabar bahwa unsur pro-PKI telah mengambil inisiatif untuk melancarkan revolusi (pemberontakan).

Pada bulan yang sama, Muso mengadakan pembaharuan struktur organisasi Politbiro PKI.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved