ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

G30S PKI

Sorotan Media Asing Atas Tragedi G30S PKI 1965: Ada Propaganda Hitam Inggris

Media yang berdiri sejak 1821 ini mengungkapkan bahwa Inggris berperan dalam menghasut pembantaian 1965-1966 oleh tentara Indonesia, milisi dan warga.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pemberontakan PKI (Wikimedia Commons) 

Usman Hamid, direktur Amnesty Indonesia, mengatakan dokumen-dokumen yang dideklasifikasi Inggris adalah “contoh bahwa masih banyak fakta tentang tragedi 1965 yang harus diungkap”.

3. Media Hong Kong, UCA News

Media yang berbasis di Hong Kong ini mengangkat isu tentang keterlibatan Inggris dalam pembantaian 1965-1966, yang berangkat dari artikel The Guardian.

Dilaporkan para pejabat Inggris secara diam-diam menyebarkan propaganda hitam pada 1960-an untuk mendesak orang-orang terkemuka Indonesia "menyingkirkan" semua yang dianggap "kanker komunis".

Disebutkan bahwa sedikitnya 500.000 orang dan mungkin mencapai 3 juta orang tewas dalam pembantaian 1965-1966 di Indonesia, karena dianggap komunis atau PKI.

Pengungkapan tersebut mendorong Amnesty International Indonesia untuk menyerukan penyelidikan baru atas peristiwa pembantaian 1965-1966 di Indonesia.

Kesedihan Soekarno Seusai G30S PKI. Kehilangan para Dewan Jenderal TNI AD. Khususnya Jenderal Ahmad Yani.
Kesedihan Soekarno Seusai G30S PKI. Kehilangan para Dewan Jenderal TNI AD. Khususnya Jenderal Ahmad Yani. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Pengungkapan propaganda hitam Inggris itu menunjukkan bahwa ada begitu banyak fakta yang masih terkubur sehubungan dengan tragedi pembantaian 1965-1966 di Indonesia.

Fakta tersebut disebutkan Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia, mematahkan argumen pemerintah bahwa tragedi pembantaian 1965-1966 itu tidak dapat diselidiki kembali karena kejadiannya sudah lama dan bukti tidak lagi tersedia.

Media Hong Kong yang berdiri dari 1979 ini mengatakan bahwa jika pemerintah Indonesia memiliki kemauan politik untuk menyelesaikan kasus tersebut antara lain melalui proses rekonsiliasi, maka sejumlah fakta akan berkontribusi besar bagi pencarian kebenaran sejarah Indonesia terkait tragedi 1965-1966.

Berbicara kepada UCA News, Bedjo Untung, seorang korban pembersihan anti-komunis dan pendiri Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965, mendukung seruan Amnesty Indonesia, mengatakan bahwa pengungkapan terbaru perlu diperiksa lebih lanjut. (*)

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Media Asing Soroti Pembantaian Tragedi Kemanusiaan 1965-1966 G30S PKI, Ada Propaganda Hitam Inggris, 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved