ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

G30S PKI

Kesaksian Dua Peneliti dan Dua Algojo 1965: Dicap PKI dan Disiksa

Para algojo atau penjagal muncul sebagai eksekutor untuk membunuh orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) atau mereka yang dicap sebagai PKI.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pemberontakan PKI (Wikimedia Commons) 

Ia mengaku bersama dengan seorang saksi yang masih hidup melakukan pendataan tempat-tempat pembantaian dan penguburan.

Salah satu menurutnya adalah di daerah Sonolayu yang tak jauh dari Taman Makam Pahlawan, di Kabupaten Boyolali, di kaki Gunung Merapi.

"Di sanalah ratusan orang dibantai", kata Soepomo.

Saat ini, di daerah tersebut ditanam ketela pohon dan pepaya, sedangkan terdapat beberapa batu nisan dan batu penanda yang diletakkan keluarga yang peduli terhadap peristiwa tersebut.

Tidak hanya itu, Soepomo juga menuturkan berdasarkan penelitiannya bahwa tempat pembantaian lain berada di Lapangan Kaligentong, Kecamatan Ampel, khususnya di Kelurahan Lawang, Jurug, Ketaon, Banyudono, dan Jurang Porong yang berada di perbatasan Kecamatan Musuk-Klaten.

Menurutnya, kuburan ratusan korban juga ditemukan di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, yang berlokasi persis di daerah Gunung Butak, yaitu bukit kecil di jalan yang menghubungkan Kecamatan Sruwen, Kabupaten Semarang, dan Kecamatan Karanggede, Boyolali.

Kisah Chambali eksekutor PKI usai G30S (AP Photo)
Kisah Chambali eksekutor PKI usai G30S (AP Photo) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kesaksian Lainnya

Singgih Nugroho, dari Yayasan Persemaian Cinta Kemanusiaan (Percik), Salatiga menyatakan bahwa lokasi pembantaian juga berada di Alas Kopen, Kecamatan Bringin, dan Lapangan Skeep Tengaran.

Selanjutnya, di daerah selatan, lokasi pembantaian anggota PKI berada di daerah Tulung, Perbatasan Boyolali-Klaten.

Salah seorang Komandan Peleton Gerakan Masyarakat, Gito Sudarmo (82 tahun, 2012) menuturkan ia pernah diminta membantu tentara Balation E Cilacap untuk menangkap dan menelanjangi korban.

"Salah satunya di bekas gudang gula Belanda yang sekarang menjadi gedung badminton di sebelah barat Pasar Cokro, Tulung," kata Gito.

Baca juga: Kisah Letjen MT Haryono Korban G30S, Fasih 3 Bahasa dan Dimusuhi PKI

Gito menuturkan bahwa ia bersama 30 pemuda biasanya bertugas mengambil jatah untuk menangkap orang yang diduga anggota PKI.

Menurut Gito, tiga orang yang ditangkap biasanya dikawal lima anggota peleton Gito.

Ia menuturkan bahwa orang-orang yang ditangkap seringnya berada dalam kondisi babak belur, beberapa bahkan tewas karena ramai dipukuli.

Dituturkan oleh Gito bahwa ia bersama para pemuda lainnya membawa tawanan ke lokasi eksekusi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved