Hukum & Kriminal
Sembilan Perwira Polisi di Sumut Dicopot dalam 2 Pekan, Ada Pamer Harta Hingga Pelecehan
Terhitung sejak 15 Oktober - 1 November 2021, dua kapolsek dan dua kapolres di Sumatera Utara dicopot dari jabatannya. Kok bisa ya?
TRIBUN-PAPUA.COM - Terhitung sejak 15 Oktober - 1 November 2021, dua kapolsek dan dua kapolres di Sumatera Utara dicopot dari jabatannya.
Begitu juga dengan kepala unit reserse kriminal (Kanit Reskrim) dan penyidiknya.
Hal itu bermula dari Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Janpiter Napitupulu yang dicopot pada Kamis (14/10/2021).
Dia diganti setelah seorang pedagang sayur di Pasar Gambir Tembung dianiaya preman.
Namun, pedagang tersebut malah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian publik.
Kasus tersebut ditangani oleh penyidik Polrestabes Medan dan Polda Sumut.
Dari hasil gelar perkara khusus, penyidikan yang berujung pada penetapan tersangka terhadap korban akhirnya dihentikan. Selain Kapolsek, Kanit Reskrim dan penyidiknya juga dicopot.
Baca juga: Melanie Subono Ajak Semua Perempuan Periksa Kesehatan Lebih Dini
Pencabulan terhadap istri tersangka
Kasus kedua adalah pencopotan jabatan Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti, Kanit Reskrim Polsek Kutalimbaru Ipda Syafrizal, dan penyidik Polsek Kutalimbaru pada Selasa (26/10/2021).
Pencopotan ketiganya terkait dugaan tindakan pencabulan terhadap seorang istri tahanan.
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut Kombes Donald Simanjuntak menjelaskan, perbuatan itu dilakukan oleh penyidik berinisial RHL terhadap korban yang saat itu sedang hamil.
Baca juga: KKB Intan Jaya Papua Diultimatum, Polisi: Jika Tak Serahkan Diri Akan Kami Tindak Tegas
Kasus pedagang dan preman
Kasus ketiga terjadi di Polsek Medan Baru, terkait kasus penetapan tersangka terhadap pedagang sayur di Pasar Pringgan berinisial BA.
Adapun BA adalah korban penusukan yang dilakukan preman berinisial BS.
Dalam kasus ini, korban BA dan pelaku BS saling lapor di Polsek Medan Baru.