ODGJ Mengamuk, Hantam Pedagang Cilok Pakai Batu hingga Tewas, Begini Kata Warga yang Melihat
Seorang pedagang cilok bernama Slamet (50) tewas dianiaya saat sedang berkeliling menjajakan dagangannya pada hari Minggu (7/10/2021).
TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang pedagang cilok bernama Slamet (50) tewas dianiaya saat sedang berkeliling menjajakan dagangannya pada hari Minggu (7/10/2021).
Ia kehilangan nyawanya karena dihantam bongkahan batu oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Peristiwa itu terjadi di sekitaran RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu malam.
Baca juga: Masih Misteri, Pria yang Lulus Pendidikan Advokat Tubruk Kaca dan Jatuh dari Lantai 6 di Semarang
Baca juga: Kronologi Ibu dan 3 Anaknya Tewas Berpelukan saat Kebakaran, Suami Histeris Ditenangkan Warga
Korban yang tengah melintasi kawasan itu untuk berdagang, tiba-tiba diserang oleh OGDJ WT (40).
Ketua RT setempat atau RT 2 RW 3, Desa Jatisari Maryanto menyebut bahwa tidak ada yang mengetahui dengan pasti penyebab kejadian itu.
Dia mengatakan, warga mengetahuinya ketika kejadian tersebut tengah berlangsung.
"Entah apa karena tersinggung atau karena apa, tahu-tahu sudah kejadian itu," jelasnya pada Senin (8/11/2021), dikutip dari Tribun Solo.
Maryanto menjelaskan bahwa WT memang akhir-akhir ini sering mengamuk.
Namun, kali ini bisa dibilang kejadian yang terparah karena sampai menyebabkan luka-luka hingga korban meninggal.
Saat itu, warga yang melihat WT menyerang korban pun merasa panik sebab WT menyerangnya dengan bongkahan batu yang bisa dibilang runcing.
"Sementara korban (jenazah) saat ini masih di rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: 6 Fakta Kasus Investasi yang Tipu 900 Orang, Tersangka Baru 24 Tahun dan Raup Rp 63 Miliar
Sudah Lama Sakit
WT diketahui sudah lama mengalami gangguan jiwa, bahkan kerap dikandangkan oleh keluarganya.
Kakak pelaku B, menyebut bahwa WT sudah sejak 2004 divonis mengalami gangguan jiwa.
"Ada surat kuning dari rumah sakit jiwa dan sudah kami serahkan ke polisi," ungkapnya di kantor Mapolsek Sambi, Boyolali.
Dia menyebut bahwa sejak pagi WT ada bersama dengan dirinya.
Selain itu, ini juga merupakan pertamakalinya WT diketahui menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Kemarin itu, dari pagi sampai siang sama saya di kandang," ujarnya
"Kaget saat sore hari mendapatkan kabar WT bermasalah," jelas dia.
Kapolsek Sambi AKP Sunarto mengungkap bahwa kasus ini pertama diketahui sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu, pedagang cilok itu berkeliling di sekitar rumah pelaku.
Entah apa karena dipanggil, korban lalu berhenti di depan rumah pelaku dan memarkirkan sepeda motornya.
Diduga, bahwa korban diserang dari belakang secara tiba-tiba oleh pelaku.
Baca juga: Dua Prajurit TNI Korban Tembak OPM di Intan Jaya Papua, Dievakuasi ke Timika
"Karena tidak ada yang mengetahui, tiba-tiba korban tersungkur, menurut dugaan sementara korban diduga diserang dari belakang," ujarnya.
"Mata sebelah kiri mengalami luka yang lumaya serius," ujar Kapolsek.
Korban yang meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB kemudian dilarikan ke RS Dr. Moewardi Solo untuk dilakukan autopsi.
Sunarto menyebut bahwa kini, sementara pelaku diamankan di RSJ Solo, Surakarta.
Ia menyatakan tetap akan memproses kasus penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini.
"Tetap kita proses sesuai hukum, nanti yang memutuskan di pengadilan," katanya.
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)