KKB Papua
Tambahan Senjata dan Prajurit, Jenderal Andika Siap Berantas KKB di Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sampai saat ini masih terus berulah. Terkait hal tersebut kini TNI melakukan perubahan.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sampai saat ini masih terus berulah.
Diketahui terkait hal tersebut kini TNI melakukan perubahan agar KKB Papua tidak lagi membuat teror.
Seperti yang diketahui aksi KKB ini sudah banyak memakan korban jiwa, prajurit, tenaga kesehatan hingga warga menjadi korban.
Jenderal Andika Perkasa pun melakukan perubahan untuk berantas KKB.
Baca juga: Densus 88 Siap Dilibatkan Tupas Organisasi Teroris KKB di Papua
Buntut teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, membuat Jenderal Andika Perkasa turun tangan.
Jenderal Andika Perkasa yang juga bakal menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, langsung melakukan sejumlah perubahan guna menumpas KKB Papua.
Hal itu dilakukan agar KKB Papua tidak lagi membuat teror yang merugikan banyak pihak, terutama tewasnya korban jiwa, baik dari TNI, Polri, hingga masyarakat.
Jenderal Andika Perkasa melakukan perubahan tersebut untuk mencegah terulangnya penyerangan, salah satunya di Kabupaten Maybrat beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, beberapa prajurit TNI AD gugur akibat penyerangan KKB Papua di Maybrat.
Perubahan yang dilakukan Jenderal Andika Perkasa yaitu dengan memperkuat persenjataan prajuritnya di Bumi Cendrawasih.
Hal ini diungkapkan Jenderal Andika Perkasa saat melakukan teleconference pasca penyerangan Pos Komando Rayon Militer Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat belum lama ini.
Dalam teleconference tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa melaporkan kronologis kejadian.
Baca juga: Densus 88 Siap Dilibatkan Tupas Organisasi Teroris KKB di Papua
Jenderal Andika Perkasa mengevaluasi prosedur pengamanan Pos Koramil TNI AD, dan melengkapi Prajurit TNI AD dengan persenjataan terutama di daerah perbatasan yang rawan akan ancaman.
“Jadi senjata itu bukan indikator apapun, senjata itu hanya sebagai peralatan perorangan yang memang dimiliki oleh prajurit yang bertugas dan itu bukan hanya di Papua Barat, di Jawa, Jakarta sekalipun ada Koramil itu membawa senjata,” kata Jenderal Andika melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD.
Jenderal Andika juga menambahkan, sebagai seorang prajurit TNI AD terus melakukan tugas pokok sesuai ketentuan, dan tetap menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat serta negara Republik Indonesia secara maksimal.
Baca juga: Bung Tomo, Sang Orator Pertempuran Surabaya 10 November 1945 dan Isi Pidatonya
KKB Papua di Papua Semakin Membabi Buta
Sementara itu, aksi KKB Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua semakin membabi buta.
Terbaru, terjadi lagi baku tembak TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (26/9/2021) lalu.
Satu personel Satgas Nemangkawi atas nama Bharatu Anumerta Muhammad Kurniadi Sutio gugur dalam baku tembak tersebut.
Pengamanan kawasan Distrik Kiwirok pun diperketat pasca insiden kontak tembak tersebut.
Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat menyampaikan pihaknya segera mempertebal pasukan pengamanan di daerah Distrik Kiwirok.
"Rencana memang akan kami laksanakan penebalan untuk memperkuat pasukan yang ada," kata Brigjen Ramdani Hidayat kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
Ramdani menyampaikan penebalan pasukan nantinya bergantung dengan tingkat kerawanannya terhadap ancaman keamanan KKB. Namun dia tidak menjelaskan jumlah pasukan yang diturunkan.
Baca juga: Momen Hari Pahlawan, LMP Kota Jayapura Ajak Pemuda Teladani Nilai-nilai Patriotisme
"Kalau jumlah kan teknis tergantung kerawanannya," jelasnya.
Ramdani menambahkan penebalan kekuatan pengamanan itu bertujuan agar menjaga distrik Kiwirok, Pengunungan Bintang, tetap kondusif dan beraktivitas normal kembali.
"Kami lakukan langkah-langkah agar situasi menjadi kondusif dan masyarakat bisa melaksanakan aktivitas kembali," tandasnya.
Baca juga: Tumpas KKB di Papua, Jenderal Andika Koordinasi dengan Polri: Densus 88 Disiapkan
Diberitakan sebelumnya, Satgas Nemangkawi melaksanakan penjemputan para pengungsi menyusul serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua atas tenaga kesehatan, fasilitas pendidikan, kesehatan serta pemerintahan di Distrik Kiwirok, Papua.
Evakuasi itu dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Kurnito beserta tim Satgas Nemangkawi.
Adapun personel Nemangkawi berangkat pukul 06.00 WIT dan tiba di bandara Oxibil pada pukul 06.45 WIT.
Selanjutnya pada pukul 08.15 WIT, tim gabungan terbang menggunakan Pesawat Smart Aviation ke Distrik Kiwirok dan tiba pukul 08.45 WIT.
"Evakuasi warga dibagi dalam 2 kloter terbang. Kloter pertama terdiri dari 11 warga, 3 anak-anak (2 diantaranya Balita) dan 8 warga dewasa. Kloter kedua terdiri dari 6 warga laki-laki," kata Wakasatgas Humas Nemangkawi, Kompol Rudi Hartono dalam keterangannya, Sabtu (25/9/2021).
Setibanya di bandara Oksibil, pengungsi diantar langsung ke Polres Pegunungan Bintang untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Tujuan evakuasi pengungsi ke Polres Pegunungan Bintang agar mendapat bantuan kesehatan, bahan makanan dan trauma healing.
Baca juga: 247 Personil Polres Jayapura Amankan Jalannya Peparnas XVI Papua
Selanjutnya, kata dia, untuk menjaga kondusifitas di distrik Kiwirok, aparat keamanan khususnya Satgas Operasi Nemangkawi tetap berada di lokasi sampai situasi telah kondusif dan pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing.
"Setelah situasi kondusif warga yang dievakuasi dapat menentukan apakah kembali ke Kiwirok atau akan bersama kerabat atau keluarga yang ada di Oksibil maupun Jayapura.
Kami hadir untuk menegakkan hukum sekaligus menjaga hak warga Kiwirok untuk mendapat rasa aman dari pemerintah dan aparat, tidak ada ruang bagi kekerasan bersenjata di wilayah Papua" pungkasnya. (*)