ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Data Maybrat, Kapendam Kasuari: Justru Komnas HAM Apresiasi Aparat

Bahkan, Komnas HAM telah turun langsung dan malah mengapresiasi kinerja aparat di Kabupaten Maybrat dalam melindungi masyarakat sipil

Tribun-Papua
JUMPA PERS - Tangkapan layar jumpa pers yang digelar Koalisi Mayarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (26/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Pascapenyerangan Posramil Kisor, di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, berdampak kepada masyarakat sipil di wilayah tersebut.

Hal itu dikatakan Tim Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat dan Advokat, Yohanis Mambrasar, melalui zoom.

Tokoh Adat Papua Keluarkan Pernyataan Sikap Menjelang HUT OPM

Kata Mambrasar, ada dampak berkaitan dengan masyarakat sipil dan kebijakan pendekatan keamanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. 

"Kami melihat sangat dekat, sehingga informasi yang kami dapatkan sangat kuat untuk digunakan oleh semua pihak," ujar Mambrasar, saat menyampaikan konferensi pers, Jumat (26/11/2021). 

Ia mengklaim, hingga saat ini jumlah warga yang mengungsi akibat insiden Posramil Kisor, sudah mengalami peningkatan. 

"Sampai saat ini total warga yang mengungsi telah mencapai 3.122 orang," ucapnya. 

Tegaskan Papua NKRI, Pemuda Saireri: Jaga Keamanan Jelang HUT OPM 1 Desember

Para pengungsi tersebar di sejumlah Distrik wilayah Maybrat, seperti Kampung Ayawasi, Kumurkek, dan Fategomi. 

Selebihnya, sedang mengungsi di Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Sorong Selatan, dan Teluk Bintuni. 

"Kondisi hari ini lebih banyak mengungsi di Kota Kabupaten Sorong, dan sebagainya lagi di Hutan," ungkapnya. 

Mambrasar menyebutkan, para pengungsi tersebut sedang dalam situasi yang sangat memprihatinkan.

Tak hanya itu, Mambrasar mengklaim, berdasarkan data yang diperoleh hingga kini delapan orang telah meninggal di tempat pengungsian. 

Ini 5 Pernyataan Sikap Tokoh Masyarakat Tolak HUT OPM di Papua

"Semuanya di tempat pengungsian, ada yang di Kota Sorong, Kumurkek dan di dalam hutan," bebernya. 

Selain itu, ia mengklaim, anak-anak yang berada di pengungsian dan tak sekolah pasca kejadian Posramil Kisor, sekira 575 orang.

Mendengar hal tersebut, Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron pun angkat bicara.

Menurut Pesireron, data yang disampaikan oleh orang-orang yang mengatasnamakan diri sebagai Tim Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pengungsi Maybrat, hanya sebatas mengada-ngada.

"Terkait pengungsian, sebelum Natal mereka dikembalikan ke Kampung masing-masing. Kalau kekerasan itu tidak ada sama sekali di sana," tuturnya. 

OPM Keluarkan Ultimatum Jelang 1 Desember, Tokoh Adat Tolak Perayaan Hari Jadi Papua Merdeka

Pasalnya, selama berada di Maybrat, TNI-Polri sudah sangat profesional dan berbaur dengan masyarakat. 

"Bapak Bupati dan TNI-Polri di Maybrat, sudah berupaya maksimal menangani warga yang mengungsi," ujar Pesireron. 

Ia menuturkan, kehadiran aparat di tengah-tengah masyarakat justru merasa bersyukur, karena telah dijaga oleh TNI-Polri. 

Bahkan, Komnas HAM telah turun langsung dan malah mengapresiasi kinerja aparat di Kabupaten Maybrat dalam melindungi masyarakat sipil, dan memberi rasa aman serta nyaman.  

"Masyarakat mau siapkan diri untuk hadapi Natal dan Tahun Baru," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved